Industri

'Salah Transfer' Lagi Rp14,8 Triliun, Begini Penjelasan BNI

  • Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo Budiprabowo menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan tentang pencetakan angka tidak wajar pada buku tabungan nasabah.
Industri
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Seorang aparat desa bernama Cahyo Hermawan sempat terkejut saat dirinya menjadi seorang triliuner karena saldo di rekening tabungannya tiba-tiba menggemuk menjadi Rp14,8 triliun.

Kejadian bermula dari Cahyo yang hendak menarik uang yang dikirim temannya pada 12 September 2022 sebesar Rp506.000 melalui automatic transaction machine (ATM).

Tanpa disangka-sangka, Cahyo yang menjabat sebagai kepala urusan keuangan di Desa Sambongrejo, Tuban, Jawa Timur, itu terkejut saat melihat saldo di tabungannya menjadi Rp14.885.530.818.456.

Cahyo yang sadar betul bahwa dirinya tidak memiliki uang sebanyak itu di rekeningnya pun melaporkan kepada teller PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tempat ia menabung.

Tidak hanya terjadi pada Cahyo, peristiwa tersebut pun dialami oleh seorang wanita berinisial NS yang bekerja sebagai pegawai honorer Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buol, Sulawesi Tengah.

Jumlah uang yang tercatat di buku tabungan NS pun sama persis dengan nilai yang tercantum di rekening Cahyo, yaitu Rp14.885.530.818.456.

Peristiwa yang dialami NS bermula saat ia hendak mengurus pencarian bantuan subsidi upah (BSU) yang dikirim ke bank berpelat merah.

NS pun memutuskan untuk memakai rekening BNI lamanya yang sudah dibuat sejak empat tahun lalu namun mati karena terakhir dipakai pada tahun 2020.

Sehari setelah mendatangi cabang BNI untuk mengaktifkan kembali rekeningnya, NS terkejut saat melihat saldo di buku tabungannya mencapai Rp14,8 triliun.

Penjelasan BNI

Menanggapi pemberitaan mengenai dua nasabah tersebut, Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo Budiprabowo menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima laporan tentang pencetakan angka tidak wajar pada buku tabungan nasabah.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamannya, saat ini kami telah melakukan perbaikan pencetakan buku tabungan atas perbedaan angka yang tidak wajar di buku tabungan dengan yang tercatat pada sistem kami, ujar Okki kepada TrenAsia, Kamis, 29 September 2022.

Okki pun mengatakan bahwa pelayanan tetap berjalan normal dan nasabah dapat terus bertransaksi di seluruh outlet dan digital channel services BNI.