Sama-Sama Memperkuat Ukraina, Inilah Perbandingan Patriov Vs SAMP/T
- Prancis beberapa waktu lalu mengatakan telah mengirimkan sistem pertahanan udara SAMP/T ke Ukraina. Bagaimana perbandingan senjata ini dengan sistem Patriot yang sebelumnya telah dikirim ke negara tersebut.
Tekno
JAKARTA-Prancis beberapa waktu lalu mengatakan telah mengirimkan sistem pertahanan udara SAMP/T ke Ukraina. Bagaimana perbandingan senjata ini dengan sistem Patriot yang sebelumnya telah dikirim ke negara tersebut.
Meski Patriot dan SAMP/T berada di kelas yang sama, spesifikasi keduanya berbeda. Misalnya, baterai Patriot dikutip dari Popular Mechanics masing-masing dihargai lebih dari US$1,1 miliar atau sekitar Rp16 triliun (kurs Rp15.000). Sementara SAMP/T atau yang juga disebut Mamba ini harganya diperkirakan hanya sekitar setengahnya.
Yang harus diingat, baterai bukan hanya kumpulan peluncur dan rudal. Mereka memerlukan beberapa radar mobile, generator, dan kendaraan komando. Dan idealnya mereka berjejaring dengan radar dan baterai pertahanan lain di wilayah tersebut.
Baterai Mamba biasanya berjumlah 4 hingga 6 peluncur berbasis truk. Masing-masing dengan delapan rudal siap diluncurkan. Mereka dikendalikan melalui truk komando, dan dipandu oleh radar penembakan Thales Arabel 90 di truk lain dengan generator. Mamba Prancis dan Italia menggunakan truk 8x8 meski beda mereknya.
- Teka-teki Jenderal Armageddon Rusia, Apakah Dia Ditangkap?
- Jalani Perawatan Intensif, Madonna Terpaksa Menunda Tur
- Buaya Terbesar di Dunia Ini Diyakini Hidup Bahagia dan Masih Berumur Panjang
Berkat otomatisasi yang lebih besar, baterai Mamba hanya membutuhkan 14 operator. Meski ada kabar, baterai di Ukraina memiliki 20 operator. Tetapi itu masih jauh lebih sedikit dibandingkan sekitar 90 personel yang dibutuhkan untuk mengoperasikan baterai Patriot. Sistem ini memiliki dua jenis peluncur derek, truk generator listrik, susunan radar derek, dan stasiun kendali berbasis truk.
Dalam hal jangkauan, baterai Patriot mempertahankan keunggulan sederhana di atas Mamba. Rudal PAC-2 Patriot dengan hulu ledak kedekatan efektif terhadap target pesawat hingga 150 km. Sementara rudal PAC-3 dan PAC-3 MSE hit-to-kill kinetik dapat memukul rudal balistik taktis antara 30 hingga 60 km.
Sebaliknya, rudal Mamba yakni Aster 30 Block 1 dapat menjatuhkan pesawat pada jarak 120 km jika mereka terbang tinggi. Atau 50 km saat terbang rendah. Sementara untuk target rudal Mamba dapat menyerang pada jarak antara 25 hingga 30 km.
Perbedaan lain baterai Patriot harus diorientasikan atau diarahkan untuk mempertahankan diri dari arah serangan. Setidaknya sampai radar GhostEye MR yang baru memasuki layanan. Sedangkan radar Arabel Mamba menyediakan jangkauan 360 derajat dalam radius 60 km. Radar sambil berputar pada 60 rpm. Itu membantu ketika mempertahankan kota seperti Kyiv yang telah diserang oleh drone dan rudal Rusia dari berbagai arah.
Baterai SAMP/T dapat menyerang 16 target secara bersamaan. Dengan delapan rudal dilepaskan hanya dalam sepuluh detik. Sementara Patriot bisa menyerang 8-9 target secara bersamaan.
Rudal Aster 30 yang digunakan Mamba berakselerasi hingga 4,5 kali kecepatan suara dalam waktu kurang dari empat detik. Rudal mendekati targetnya menggunakan panduan inersia dan penyesuaian jalur radio dari baterai.
Kontrol vektor dorong dalam roket tahap pertama, dan pendorong lateral di badan tahap kedua, memberikan kemampuan manuver ekstrem. Rudal memiliki pencari radar bawaan yang digunakan untuk akurasi terminal.
Tentu saja, Mamba berbasis darat memiliki basis pengguna yang jauh lebih kecil. Sistem ini baru digunakan segelintir negara yakni Prancis, Italia, dan Singapura. Sistem Patriot di sisi lain telah digunakan oleh 16 negara. Dan jumlahnya terus bertambah.
Tetapi Aster disebut memiliki kehadiran yang luas di laut. Mereka digunakan di kapal perang Aljazair, Mesir, Yunani, Maroko, Qatar dan Singapura. Angkatan Laut Inggris, Prancis dan Italia juga menggunakannya. (dari berbagai sumber)