<p>Salah satu homestay dari program Sarhunta. / Dok. Kementerian PUPR</p>
Nasional

Sambut Ajang MotoGP, 300 Hunian Pariwisata Dibangun di Mandalika NTB

  • JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan 300 unit sarana hunian pariwisata (Sarhunta) di Nusa Tenggara Barat (

Nasional

Aprilia Ciptaning

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelesaikan pembangunan 300 unit sarana hunian pariwisata (Sarhunta) di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Sarhunta tersebut diharapkan bisa menjadi alternatif hunian bagi wisatawan yang akan berkunjung ke NTB selama ajang MotoGP berlangsung.

Seperti diketahui, penyelenggaraan event balap motor tersebut akan berlangsung di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) The Mandalika. Acara ini pun diyakini bakal mendorong pemulihan pariwisata di Indonesia, khususnya di wilayah NTB.

Terkait pembangunan Sarhunta sendiri, rumah-rumah warga yang tidak layak huni, didata dan diberikan pendampingan untuk dilakukan rehabilitasi menjadi lebih layak. 

“Rumah-rumah itu dibangun dengan fasilitas penginapan layaknya hotel bintang tiga,” ujar Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Nusa Tenggara I Ditjen Perumahan Rini Dyah Mawarty dalam keterangan tertulis, Kamis, 21 Oktober 2021.

Berdasarkan data yang ada di Balai P2P Nusa Tenggara I, pelaksanaan pembangunan Sarhunta di KSPN Mandalika secara total sebanyak 915 unit. Jumlah tersebut terbagi menjadi dua, yakni 300 unit di Kabupaten Lombok Tengah untuk mendukung ajang MotoGP dan 98 unit di Kabupaten Lombok Utara.

Sementara itu, sisanya sebanyak 517 unit dilaksanakan pembangunan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni. Hal ini dilakukan di sepanjang koridor pintu masuk di kawasan Mandalika.

Sebagai informasi, Kementerian PUPR juga menyelesaikan Jalan Utama Bypass yang menghubungkan Bandara Internasional Lombok dan Mandalika. Jalan sepanjang 17 km ini terdiri dari tiga paket.

Paket 1 sepanjang 4,3 km dikerjakan oleh PT Nindya Karya-Bumi Agung (KSO) dengan anggaran Rp199 miliar.

Paket 2 sepanjang 9,7 km dikerjakan oleh PT Adhi Karya-PT Metro Lestari Utama (KSO) dengan anggaran senilai Rp353 miliar. Terakhir, Paket 3 sepanjang 3,3 km dikerjakan oleh PT Yasa Patria Perkasa dengan anggaran senilai Rp152 miliar.