<p>Ilustrasi PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) atau Bank BJB / Dok. Perseroan</p>
Pasar Modal

Sambut Digitalisasi dengan Kinerja Moncer, Saham BJBR Punya Prospek Cerah

  • Pencapaian BJBR memberikan gambaran bahwa masih adanya peluang pertumbuhan meski di tengah pandemi COVID-19
Pasar Modal
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Perdagangan saham emiten perbankan di Bursa Efek Indonesia diproyeksikan masih akan terus menghasilkan cuan sampai akhir tahun. Tak terkecuali PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) yang mencatatkan kinerja moncer sepanjang semester I-2021.

Tak ayal, saham bank yang kini fokus dengan digitalisasi layanannya ini dinilai masih sangat prospektif untuk memberikan return yang optimal bagi investor pasar modal Indonesia. Seperti yang disampaikan Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada.

Pada paruh pertama tahun ini, Kredit Perumahan Rakyat (KPR) BJBR tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 12,5% secara tahunan year-on-year (yoy) menjadi Rp7,2 triliun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp6,4 triliun.

Reza mengatakan pencapaian BJBR memberikan gambaran bahwa masih adanya peluang pertumbuhan meski di tengah pandemi COVID-19. Bahkan, ia menyebut kinerja BJBR didukung dengan permintaan kredit dari masyarakat dinilai baik. 

"Itu baru dari pertumbuhan KPR, belum dari penyaluran kredit untuk usaha dan lainnya sehingga memberikan tambahan kinerja pada BJBR," ujarnya, Rabu, 18 Agustus 2021.

Menurutnya, dengan masuknya BJBR ke dalam era digitalisasi dapat menambah persaingan di industri perbankan. Reza mengatakan persaingan yang sehat di mana nantinya masyarakat yang akan merasakan manfaatnya.

Sebaran Nasabah Bertambah

Pengamat pasar modal itu menilai layanan perbankan saat ini kian mudah dengan adanya digitalisasi. Hal ini dianggap dapat menarik masyarakat sehingga sebaran nasabah BJBR pun kian bertambah yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja perseroan.

Sebelumnya, Direktur Utama BJBR, Yuddy Renaldi mengungkapkan perusahaan telah mengembangkan digitalisasi melalui BJB Digi sejak awal 2020 dan kini telah memberikan keuntungan di tengah terbatasnya mobilitas. 

Menurutnya, digitalisasi dan kuatnya hubungan antara BJBR dengan pemerintah daerah turut menyukseskan proses transformasi digital. Tahun ini bank bjb meluncurkan beberapa layanan digital baru yang tumbuh dengan cepat.

Pertama, penyaluran kredit online untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Yuddy menyebutkan telah meluncurkan BJB LAKU sebagai layanan akses kredit UMKM berbasis daring.

Penggunaan QRIS bank bjb pun meningkat pesat, pada Desember 2020 jumlah merchant yang terhubung baru 7.540 dan kini sudah ada lebih dari 154 ribu atau naik 20 kali lipat. Hal ini pun membuat fee based income bank bjb naik hampir 6% pada Mei 2021. 

"Pertumbuhannya signifikan, tahun lalu masih mencoba karena baru inisiasi dan mendapatkan support OJK dan BI, namun sekarang sudah berkembang dengan banyak fitur. Kami juga sudah kerja sama dengan fintech," tutur Yuddy.