Perempuan Pelaku UMKM Masih Rawan Penipuan Keuangan Digital
- Sambut Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret 2024, Yayasan Kota Kita dan Yayasan Jalatera menggelar Program Dorong Inklusi dan Visibilitas UMKM Perempuan melalui Akses Digital (Diva UMKM).
Nasional
JAKARTA – Sambut Hari Perempuan Internasional pada tanggal 8 Maret 2024, Yayasan Kota Kita dan Yayasan Jalatera menggelar Program Dorong Inklusi dan Visibilitas UMKM Perempuan melalui Akses Digital (Diva UMKM).
Kick off atau pembukaan program ini melalui serangkaian diskusi kelompok terpumpun bersama pemerintah kabupaten, kepala desa, camat, dan perwakilan dari beragam paguyuban UMKM dari tiga wilayah, yakni Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Klaten.
Berangkat dari masalah kesenjangan literasi digital yang signifikan antara laki-laki dan perempuan, khususnya yang mempengaruhi partisipasi ekonomi perempuan di sektor UMKM, program ini dirintis oleh Yayasan Kota Kita dan Yayasan Jalatera, dengan dukungan dari Internet Society Foundation.
Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kapasitas perempuan yang bergerak di UMKM dalam memanfaatkan internet dan perangkat digital, demi pengembangan bisnis mereka serta meningkatkan kesejahteraan ekonomi pelaku UMKM perempuan.
- Keuangan Kritis, Thailand Mendesak Stimulus Ekonomi
- CryptoPunk Laku Rp252 Miliar, NFT Bangkit Dari Tidur?
- Dapat Predikat Internasional, Dua Bandara di Jateng Justru tak Layani Penerbangan Luar Negeri
Tak hanya berfokus pada perempuan, inisiatif ini juga menggarisbawahi keterlibatan pelaku bisnis perempuan disabilitas, menargetkan sekitar 350 perempuan pelaku UMKM dan 60 perempuan difabel pelaku UMKM dari ketiga wilayah tersebut.
“Perempuan pelaku UMKM masih mengalami kesulitan dalam memahami pemasaran produk melalui e-commerce dan juga lebih rawan terhadap penipuan layanan keuangan digital. Melalui inisiatif Diva UMKM, kami berharap dapat memberdayakan mereka sekaligus menegaskan pentingnya inklusi sosial, demi mencapai ekonomi yang lebih inklusif di Solo dan sekitarnya,” ujar Nina Asterina, Manajer Program Urban Inclusivity, Yayasan Kota Kita di New Merapi Resto, Jl. Merapi, Gayamprit Klaten Selatan, Selasa, 5 Maret 2024.
Dalam beberapa bulan mendatang, diskusi ini akan dilanjutkan dengan serangkaian kegiatan lain yang langsung melibatkan peserta yang ditargetkan secara berjenjang. Pada awal program, survei akan dilakukan di ketiga wilayah untuk mengevaluasi kemampuan calon peserta sehingga modul dan pedoman pelatihan dapat dirancang secara tepat guna.
Kemudian, pelatihan khusus akan diberikan kepada peserta terpilih, sehingga mereka dapat mentransfer pengetahuan mereka kepada anggota kelompok pelatihannya masing-masing.
“Kami berniat menjalin hubungan erat dengan pemangku kepentingan di tiap wilayah untuk membahas pembelajaran selama program serta merumuskan langkah-langkah lanjutan untuk pemberdayaan UMKM perempuan dan disabilitas yang terlibat. Harapannya, Diva UMKM akan menjadi inisiatif berkelanjutan yang terus mendukung kesejahteraan pelaku bisnis perempuan di Soloraya,” kata Diyah Ayu Wecaningsih, Direktur Yayasan Jalatera.
Untuk diketahui, program ini telah bermula sejak bulan Oktober 2023 dilanjutkan identifikasi lokasi program pada November 2023 hingga Januari 2024. Bulan Februari 2024 kemarin, penyelenggara telah melakukan audiensi, kemudian dilanjutkan dengan kick off program pada Maret-April 2024. Kick off ini termasuk untuk survey profiling calon peserta pelatihan, rekrutmen peserta Training of Trainer (ToT) dan pengembangan modul pelatihan dan ToT.
Adapun pelatihan ToT dan pendampingan kelompok akan dimulai pada Mei 2024 hingga Agustus 2025, dilanjutkan evaluasi program pada September 2025 dan ditutup dengan penutupan program pada Oktober 2025.