TPST Sampah Bali
Nasional

Sampah Bantar Gebang Hasilkan 750kWh Listrik Perhari

  • Penggunaan teknologi inovatif dalam PLTSa Bantar Gebang telah membuktikan bahwa sampah bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga bisa menjadi sumber daya potensial.
Nasional
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

BEKASI - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, menjadi percontohan revolusi pengelolaan sampah menuju energi terbarukan di Indonesia. 

Dengan kapasitas menghasilkan 750 kWh listrik per hari dari 100 ton sampah yang dapat terbakar, fasilitas ini bukan hanya menjadi solusi bagi penanganan sampah, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk mencapai tujuan berkelanjutan.

Penggunaan teknologi inovatif dalam PLTSa Bantar Gebang telah membuktikan bahwa sampah bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga bisa menjadi sumber daya potensial. Bagian dari listrik yang dihasilkan digunakan untuk mendukung operasional PLTSa itu sendiri, menciptakan siklus berkelanjutan yang lebih ramah lingkungan.

Proyek ini diharapkan menjadi inspirasi bagi 12 kota besar lainnya di Indonesia yang memiliki rencana membangun PLTSa sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2018. 

"Jadi, ini sebagai percontohan untuk 12 kota besar yang akan menggunakan atau membangun PLSTa,"  ungkap Wakil Manajer Operasional Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Bantar Gebang, Harun Al Rasjid, Dilansir Antara, Rabu, 24 Januari 2024.

Dengan mengadopsi model PLTSa Bantar Gebang, kota-kota tersebut berpotensi mengurangi volume sampah secara signifikan, meningkatkan kesehatan masyarakat, dan merubah pandangan terhadap sampah sebagai sumber daya yang bernilai.

Langkah ini juga mendorong kerjasama antar pemerintah daerah untuk bersama-sama membangun instalasi serupa dengan teknologi ramah lingkungan. Penguatan kolaborasi antar kota diharapkan dapat menjadi kekuatan penggerak bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Selain memberikan manfaat langsung dalam pengurangan volume sampah dan penghasilan energi terbarukan, proyek PLTSa Bantar Gebang di Bekasi juga menciptakan dampak positif ekonomi yang signifikan. 

Salah satu aspek utama adalah peningkatan lapangan pekerjaan di sektor pengelolaan sampah dan teknologi energi terbarukan. Dengan berkembangnya PLTSa, dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja yang terampil untuk mengelola proses pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah, serta memelihara fasilitas PLTSa itu sendiri.

Peluang pekerjaan baru ini tidak hanya mencakup pekerjaan di tingkat profesional, seperti ahli teknologi lingkungan dan insinyur energi terbarukan, tetapi juga membuka pintu bagi pekerjaan di tingkat masyarakat, seperti operator fasilitas, petugas pemilahan sampah, dan tenaga kerja administratif. Hal ini tidak hanya memberikan kontribusi terhadap pengentasan pengangguran, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Keberhasilan proyek ini dapat menjadi katalisator untuk proyek serupa di seluruh Indonesia, membentuk masyarakat yang lebih sadar lingkungan dan memberikan kontribusi positif terhadap tantangan global perubahan iklim.