<p>BUMN konstruksi PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) / Facebook @ptpptbk</p>
Industri

Sampai Oktober, Kontrak Baru Senilai Rp12,57 Triliun Sudah di Kantong PTPP

  • JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp12,57 triliun. Pencapaian kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak baru induk perseroan 82% dan anak perusahaan 18%. Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menjelaskan, perolehan kontrak baru tersebut ditandai dengan penandatanganan proyek baru perseroan hingga akhir Oktober 2020. Beberapa proyek yang ditandatangani, antara […]

Industri
Fajar Yusuf Rasdianto

Fajar Yusuf Rasdianto

Author

JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp12,57 triliun. Pencapaian kontrak baru tersebut terdiri dari kontrak baru induk perseroan 82% dan anak perusahaan 18%.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad menjelaskan, perolehan kontrak baru tersebut ditandai dengan penandatanganan proyek baru perseroan hingga akhir Oktober 2020. Beberapa proyek yang ditandatangani, antara lain; pembangunan Fly Over Kopo di Bandung dan proyek Renovasi Venue Utama.

“Plus kontrak Lapangan Latihan Piala Dunia U-20 FIFA di Bali, proyek pembangunan Infrastruktur Laboraturium Genomic & BNC Paket 2 di Cibinong beberapa waktu lalu,” terang Novel dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 19 November 2020.

Novel memerinci, hingga Oktober lalu, sudah ada beberapa kontrak yang masuk ke PTPP. Antara lain, RDMP JO (Rp1,80 triliun), SPAM Pekanbaru (Rp1,26 triliun), dan Bogor Heritage Apartment (Rp1,17 triliun).

Kemudian Sirkuit Mandalika (Rp817 miliar), Sport Centre Banten (Rp794 miliar), dan SGAR Alumina (Rp660 miliar). Lalu RDMP Reguler (Rp576 miliar), Jalan Kendari-Toronipa (Rp412 miliar), dan Muara Bakah Pipeline & Refinery (Rp290 miliar).

“Dual Fuel Power Plant Freeport 80 MW Rp261 miliar, Pengendali Banjir NYIA pada DAS Serang Rp243 miliar, Fly Over Kopo Rp238 miliar, PLBN Sei Pancang Rp205 miliar, PLBN Long Nawang Rp204 miliar, dan lain sebagainya,” tambah dia.

Sampai dengan Oktober 2020, kontrak baru dari BUMN mendominasi perolehan kontrak baru dengan kontribusi 44%. Disusul oleh pemerintah 32% dan swasta sebesar 24% dari total perolehan kontrak baru.

Sedangkan, perolehan kontrak baru berdasarkan jenis atau tipe pekerjaan, yaitu: gedung (33%), Oil & Gas (21%), jalan & jembatan (16%), irigasi (13%), power plant (9%), industri (3%), dan lain-lain sebesar 3%.