WhatsApp Image 2023-07-04 at 09.46.54.jpeg
Sains

Sampan Kayu Bekas Ritual Pengorbanan Suku Maya Ditemukan di Gua Bawah Air

  • Perahu tersebut dikelilingi dengan kerangka manusia dan hewan. Diduga, sampan tersebut merupakan bekas ritual pengorbanan yang dilakukan oleh bangsa Maya.
Sains
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

MEKSIKO- Sebuah sampan kayu berbentuk kano ditemukan di gua bawah air. Perahu tersebut dikelilingi dengan kerangka manusia dan hewan. Diduga, sampan tersebut merupakan bekas ritual pengorbanan yang dilakukan oleh bangsa Maya.

Perahu tersebut ditemukan kisaran tahun 2021 di Semenanjung Yucatan Meksiko. Penyelam menemukan adanya kerangka manusia di dalam gua yang terletak di bawah air sedalam 4,6 meter.

Jumlah kerangka yang ada di sekitar sampan tersebut juga cukup banyak, yakni kisaran 38 potong. Tulang belulang tersebut terdiri dari kerangka manusia yang kemungkinan besar merupakan seorang wanita, serta tulang hewan persembahan seperti armadillo, anjing, kalkun, dan elang.

Banyaknya tulang Armadillo dan keberadaan kaki manusia menyebabkan peneliti berkesimpulan bahwa kano tersebut digunakan suku Maya untuk ritual dan sengaja ditempatkan di dalam gua.

Mengutip Live Science Rabu, 5 Juli 2023, Ketika kapal itu pertama kali ditemukan selama penggalian menjelang proyek kereta api, para arkeolog menentukan penanggalan bahwa kano tersebut kemungkinan berasal dari tahun 830 hingga 950 M. Namun, berdasarkan analisis karbon baru menunjukkan bahwa kayu kapal tersebut berasal dari abad ke-16.

Lambang Kusir ke Dunia Bawah

Sebagaimana diketahui, Armadillo merupakan  perenang mahir yang mampu menahan napas di bawah air. Ia menggunakan cakarnya untuk mendorong diri ke depan. Menurut asumsi para peneliti berpikir bahwa sisa-sisa armadillo bisa menjadi kiasan untuk masuknya persembahan ke dunia bawah.

Di sisi lain, Suku Maya percaya bahwa gua dan cenote yang merupakan lubang pembuangan adalah pintu gerbang ke dunia bawah. Sedangkan armadillosendiri dianggap sebagai wadah untuk Dewa L, dewa jaguar dengan jubah yang menyerupai pola lapis baja dari cangkang armadillo.

"Ada gambar yang diketahui dalam keramik Maya di mana armadillo muncul sebagai dudukan bagi para dewa dengan karakter yang meletakkan kaki mereka di atasnya," ujar arkeolog dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS),Alexandra Biar . Ia menambahkan, hal tersebut kemudaian diperkuat dengan bukti arkeologis yang diamati di cenote yang menggambarkan armadillo berfungsi sebagai manifestasi dewa.

Kano itu sendiri juga memberikan bukti lebih lanjut kepada arkeolog bahwa itu digunakan sebagai bagian dari upacara sakral. Pasalnya, kano yang ditemukan karena berisi haluan dan buritan yang sangat berat. Dengan bentuknya yang sedemikian rupa, kano tersebut akan sulit dinavigasi dalam arus deras dan kemungkinan besar tidak pernah layak berlayar.