Sampoerna Agro (SGRO)
Korporasi

Sampoerna Agro (SGRO) Bagi - Bagi Dividen Rp163 Miliar, Cek Jadwalnya!

  • Emiten perkebunan dan kelapa sawit PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan membagikan dividen interim tunai tahun buku 2022 dengan jumlah dividen Rp163,67 miliar atau senilai Rp90 per sahamnya.
Korporasi
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Emiten perkebunan dan kelapa sawit PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan membagikan dividen interim tunai tahun buku 2022 dengan jumlah dividen Rp163,67 miliar atau senilai Rp90 per sahamnya.

Dilansir dari keterbukaan informasi SGRO, berdasarkan keputusan direksi perseroan dan persetujuan dewan komisaris  perseroan tanggal 1 November 2022, perseroan akan melaksanakan pembagian dividen interim tunai.

"Perseroan akan melaksanakan pembagian dividen interim tunai untuk tahun buku September 2022 dengan jumlah dividen Rp163.675.980.000 senilai Rp90 lembar per sahamnya," ungkap manajemen SGRO pada Sabtu, 5 November 2022.

Adapun jadwal serta tata cara pembagian dividen interim perseroan adalah sebagai berikut:

1. Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum dividen)

- Pasar reguler dan negosiasi - 11 November 2022

- Pasar tunai - 15 November 2022

2. Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen)

- Pasar reguler dan negosiasi - 14 November 2022

- Pasar tunai - 16 November 2022

3. Tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen (recording date) - 15 November 2022

4. Tanggal pembayaran dividen interim tunai - 29 November 2022

Selain itu, dividen interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada tanggal 15 November 2022 dan atau pemegang saham perseroan pada sub rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada penutupan perdagangan tanggal 15 November 2022.

Kinerja Sampoerna Agro (SGRO)

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mencatatkan kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk dari tahun 2021 sebesar Rp509 miliar menjadi Rp806 miliar atau naik sebesar 58,20%.

Sementara itu pada posisi penjualan dari tahun sebelumnya, tercatat ada sedikit kenaikan dari Rp3,905 triliun menjadi Rp3,910 triliun. Diikuti oleh kenaikan pada liabilitas sebesar Rp5,23 triliun dan aset yang mencapai Rp10,38 triliun.