Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi oleh Menteri Investasi Republik Indonesia Bahlil Lahadalia (ketiga dari kiri); Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh (ketiga dari kanan); Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI Askolani (kedua dari kiri); Plt Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian RI Putu Juli Ardika (kedua dari kanan); Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Arsjad Rasjid (kiri) bersama dengan Presiden Direktur Sampoerna Mindaugas Trumpaitis pada acara peresmian realisasi investasi produk inovatif berorientasi ekspor PT HM Sampoerna Tbk. di Karawang, Jawa Barat 30 November 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Foto

HM Sampoerna Realisasikan Investasi US$166,1 juta

  • PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), afiliasi dari Philip Morris International (PMI), mengumumkan realisasi investasi dengan total nilai sekitar US$166,1 juta setara Rp2,4 triliun untuk pembangunan fasilitas produksi untuk batang tembakau bagi IQOS dengan merek HEETS, di Karawang, Jawa Barat, Indonesia.

Foto

Panji Asmoro

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), afiliasi dari Philip Morris International (PMI), mengumumkan realisasi investasi dengan total nilai sekitar US$166,1 juta setara Rp2,4 triliun untuk pembangunan fasilitas produksi untuk batang tembakau bagi IQOS dengan merek HEETS, di Karawang, Jawa Barat, Indonesia.  Fasilitas produksi yang dijadwalkan akan beroperasi pada kuartal VI-2022 akan memenuhi permintaan pasar dalam negeri dan difokuskan untuk pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik. 

Hal ini merupakan bagian dari komitmen HM Sampoerna untuk menciptakan nilai ekonomi jangka panjang di Indonesia dengan mengedepankan inovasi, penelitian ilmiah, dan teknologi. Fasilitas tersebut akan menjadi fasilitas produksi ketujuh PMI secara global dan kedua di Asia, serta merupakan perluasan dari fasilitas produksi Sampoerna yang berlokasi di Karawang.

Investasi ini merupakan bentuk kepercayaan Sampoerna dan PMI, atas iklim investasi Indonesia dan upaya nyata untuk menjadi bagian dari pemulihan perekonomian nasional yang dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia. Lebih lanjut, fasilitas ini merupakan bagian dari komitmen global PMI dalam menyediakan produk tembakau bebas asap sebagai alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa. 

Sampoerna percaya bahwa dengan memanfaatkan inovasi, penelitian, dan adaptasi teknologi dalam manufaktur batang tembakau untuk IQOS, Sampoerna akan berperan aktif mendorong transformasi industri tembakau nasional dengan tetap melibatkan petani tembakau dan peritel sebagai bagian dari mata rantai industri. Hal ini sejalan dengan prioritas pemerintah untuk terus meningkatkan daya saing sektor manufaktur Tanah Air di kancah global melalui Peta Jalan Making Indonesia 4.0. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia