Samsung Produk Cip Baru untuk Nambang Bitcoin, Diklaim Hemat Listrik
- Cip 3 nm berfitur GAA ini pun diklaim sebagai yang pertama di dunia dan yang tercanggih untuk produk yang dibuat secara massal dan didistribusikan secara business-to-business (B2B).
Industri
JAKARTA - Samsung Electronics Co., Ltd sedang memproduksi cip baru yang bisa digunakan untuk keperluan menambang aset kripto Bitcoin yang diklaim bisa lebih hemat listrik 45%.
Cip generasi baru dari perusahaan asal Korea Selatan itu memanfaatkan arsitektur transistor gate-all-around (GAA) 3 nanometer (nm) yang memungkinkan penskalaan lanjutan untuk varian berbeda.
Dengan penggunaan arsitektur tersebut, daya listrik yang dibutuhkan saat Bitcoin mining pun bisa menjadi lebih minim.
- Tak Kaget dan Boncos Saat Baru Menikah, Ini Wejangan Buat Pasangan Baru
- Inilah Makanan Fermentasi dari Berbagai Negara di Dunia, Ada yang Terbuat dari Burung!
- Serem Banget! Inilah 5 Tempat Terlantar di Berbagai Negara yang Tak Lagi Berpenghuni
"Proses 3 nm yang dioptimalkan menghasilkan pengurangan penggunaan daya hingga 45%, peningkatan kinerja 23%, dan luas permukaan 16% lebih kecil dibandingkan dengan proses 5nm," tulis Samsung dikutip dari laman situs resmi, Senin, 4 Juli 2022.
Cip baru 3 nm ini diproduksi secara khusus oleh Samsung untuk perusahaan Tiongkok sebagai instrumen pendukung pengambangan Bitcoin.
Cip 3 nm berfitur GAA ini pun diklaim sebagai yang pertama di dunia dan yang tercanggih untuk produk yang dibuat secara massal dan didistribusikan secara business-to-business (B2B).
Fitur GAA di cip yang dibuat oleh Samsung, selain dikatakan bisa menghemat penggunaan listrik, bisa juga mempercepat proses penambangan.
Samsung juga saat ini sedang mengembangkan cip 3 nm GAA generasi 2 yang diproyeksikan bisa menghemat listrik hingga 50%, meningkatkan kinerja 30%, dan luas permukaan lebih kecil 35%.
- Jangan Sampai Nyasar, Ini 22 Jalanan di Jakarta yang Resmi Berganti Nama!
- Teknologi Terbaru, Militer Israel Bisa Melihat Tembus Tembok
- 7 Mobil Listrik Termahal di Dunia
Sebagai informasi, tatkala pasar kripto tengah diterpa tren bearish seperti yang berlangsung belakangan ini, aktivitas menambang Bitcoin pun menjadi lesu. Tidak sedikit penambang yang terpaksa menjual Bitcoin yang mereka kumpulkan karena harga aset kripto yang terus turun.
Pada 22 Juni 2022, perusahaan penambang BTC Bitfarms di Kanada bahkan menjual hampir 50% cadangan mereka yang jumlahnya mencapai 3.000 BTC.
Sementara itu, sepanjang bulan Mei 2022, Amerika Serikat (AS) mencatat penjualan sebanyak 4.411 BTC dari para penambang.