Jajaran Direksi Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Samudera Indonesia (SMDR) 2024
Transportasi dan Logistik

Samudera Indonesia (SMDR) Bagikan Dividen Rp12 Per Saham

  • Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Samudera Indonesia (SMDR) memutuskan untuk pembagian dividen final senilai Rp196,5 miliar atau setara Rp12 per lembar saham. Total dividen tahun buku 2023 yang dibagikan senilai Rp262 miliar atau setara Rp16 per lembar saham.

Transportasi dan Logistik

Debrinata Rizky

JAKARTA - Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Samudera Indonesia (SMDR) memutuskan untuk pembagian dividen final senilai Rp196,5 miliar atau setara Rp12 per lembar saham. Total dividen tahun buku 2023 yang dibagikan senilai Rp262 miliar atau setara Rp16 per lembar saham.

Direktur Kepatuhan PT Samudera Indonesia Tbk, Farida Helianti Sastrosatomo mengatakan, dividen interim dengan total Rp65,5 miliar atau Rp4 per lembar saham sudah dibayarkan dan dibagikan pemegang saham 30 Agustus 2023 berdasarkan surat keputusan.

“Sisanya sebagai dividen tunai Rp196,5 miliar atau dengan nilai dividen final Rp12 akan dibayarkan ketentuan yang berlaku,” ujar Farida dalam paparan publik Samudera Indonesia di Hotel The St. Regis Jakarta pada Rabu, 26 Juni 2024.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani Maulana Mulia menegaskan penetapan dividen tidak menutup pertumbuhan perusahaan. Manajemen cukup konservatif dan tidak mengambil risiko dalam kebijakan mengelola keuangan atau mengelola investasi.

Bani juga menyampaikan tidak ada pergantian susunan Dewan Komisaris maupun Direksi dalam putusan RUPST. Sebagian anggota Direksi disetujui untuk diangkat kembali.

Sayangnya meski membagikan deviden kinerja perseroan masih memburuk. SMDR Membukukan laba bersih senilai US$74,6 juta atau anjlok 65% dibandingkan tahun 2022 senilai US$212,7 juta. Sementara pendapatan menurun 33% menjadi US$772,4 juta dibandingkan tahun 2022 senilai US$1,15 miliar.

Tak hanya itu SMDR mencatat penurunan pendapatan jasa menjadi US$772,40 juta atau setara dengan Rp11,92 triliun sepanjang 2023. Pendapatan ini turun 32,89% dibandingkan dengan perolehan pada 2022 yang sebesar US$1,15 miliar.

Biaya jasa juga mengalami penurunan menjadi US$618,63 juta atau setara dengan Rp9,55 triliun sepanjang 2023, turun 18,26% dibandingkan dengan 2022 yang senilai US$756,85 juta.

Penurunan juga terjadi pada laba kotor yang mencapai US$153,76 juta atau setara dengan Rp2,37 triliun, turun 60,98% dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang sebesar US$394,10 juta.