Ilustrasi PT Samudera Indonesia Tbk
Korporasi

Samudera Indonesia (SMDR) Bukukan Laba Bersih Rp1,14 Triliun

  • Susutnya laba Samudera Indonesia sepanjang 2023 tidak terlepas dari penurunan pendapatan jasa dari posisi US$1,15 miliar sepanjang sebelumnya menjadi US$772,40 juta

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten logistik dan pelayaran PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) berhasil membukukan laba bersih US$74,58 juta atau setara Rp1,14 triliun sepanjang 2023. Raihan ini susut 65% secara tahunan dari posisi tahun sebelumnya yang menembus level USS$216,69 juta.

Lantas apa yang membuat laba yang diatribusikan ke entitas induk emiten bersandikan SMDR ini mengalami penurunan? Susutnya laba Samudera Indonesia sepanjang 2023 tidak terlepas dari penurunan pendapatan jasa dari posisi US$1,15 miliar sepanjang sebelumnya menjadi US$772,40 juta. 

Menyitir laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 28 Maret 2024, pada dasarnya SMDR mampu menekan biaya jasa dari US$756,85 juta pada tahun sebelumnya menjadi US$ 618,63 juta. 

Baca Juga: Daur Ulang Polusi Pelayaran, Samudera (SMDR) Raih Penghargaan TrenAsia ESG Award 2023

Namun, upaya tersebut tidak dapat menyokong laba bruto perseroan yang turun dari US$394,10 juta pada tahun sebelumnya menjadi US$153,76 juta sepanjang 2023.  

Begitu juga dari sisi beban pajak penghasilan, perseroan sebetulnya berhasil menurunkan dari US$ 331,45 juta pada tahun sebelumnya menjadi US$118.55 juta. 

Lagi-lagi, upaya SMDR tersebut tidak mampu menyokong beban pajak sepanjang 2023 yang meningkat menjadi US$8,5 juta dari posisi tahun sebelumnya sebesar US$5,4 juta. 

Alhasil laba tahun berjalan perseroan yang berkantor pusat di Jakarta ini berada di angka US$109,99 juta, menurun dari posisi tahun buku 2022 yang mencapai level US$326,99 juta. 

Sementara dari segi liabilitas, kewajiban yang harus dibayar SMDR mengalami kenaikan menjadi US$571,49 juta dari posisi tahun sebelumnya sebesar US$506,93 juta. Bila dirinci, liabilitas jangka pendek di angka US$245,61 juta, dan liabilitas jangka panjang US$325,83 juta. 

Meski begitu, total aset yang dicatatkan SMDR sepanjang 2023 berhasil mengalami peningkatan menjadi US$1,25 miliar dari posisi tahun sebelumnya yang hanya berada di level US$1,15 miliar. 

Selain itu, modal atau ekuitas emiten berlogo bendera Majapahit ini tercatat mengalami peningkatan tipis dari posisi tahun sebelumnya berada di level US$646,48 juta menjadi US$685,51 juta.  

Dari lantai bursa, saham SMDR mengalami pelemahan 1,89% ke level Rp312 per saham pada perdagangan Rabu, 28 Maret 2024, pukul 11:28 WIB. Terkait variasi harga, emiten dengan market cap Rp5,14 triliun bergerak di kisaran Rp310-318 per saham.