Kapal PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR)
Korporasi

Samudera Indonesia (SMDR) Luncurkan 6 Kapal Baru, Ini Rinciannya

  • PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) telah menerima 6 kapal baru dari total 12 yang dibeli pada tahun ini.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten pelayaran dan logistik PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) bersiap untuk menyambut kedatangan 12 kapal baru pada tahun 2024, meskipun dihadapkan pada tekanan dalam tarif pengiriman atau freight rate global. Kapal-kapal baru ini dilengkapi teknologi lebih efisien dan produktif.

Direktur Utama SMDR Bani M. Mulia mengatakan perseroan telah menerima 6 kapal baru dari total 12 yang dibeli pada tahun ini. Ia juga mengungkapkan penambahan kapal tersebut bertujuan memperluas operasi pelayaran emiten yang bersandikan SMDR itu.

“Keuangan yang kuat memungkinkan kami untuk mengambil peluang pasar. Meskipun ada sentimen negatif di pasar, kami optimis terhadap kinerja perusahaan,” ujar Bani sapaan akrabnya dalam acara Report Business Performance Update Samudera Indonesia (SMDR) pada Kamis, 28 Maret 2024. 

Bani bilang hingga saat ini, SMDR telah menerima 6 kapal tersebut sudah diterima, dengan rincian 5 kapal telah berlayar secara pasti. “Salah satu di China, empat di Indonesia, dan satu di Asia, entah di Jepang, China, atau Korea,” bebernya. 

Asal tahu saja, keenam kapal SMDR tersebut merupakan kapal peti kemas yang dapat dioperasikan secara efektif baik di pasar domestik maupun internasional. Menurut Bani, dengan kemampuan operasional yang fleksibel memungkinkan penggunaan kapal-kapal ini dalam kedua jenis layanan tersebut.

Selain itu, lanjut Bani, terdapat dua set tug and barge yang ditargetkan untuk mendukung industri pengapalan batu bara dalam negeri, khususnya di Indonesia. Sementara itu, dua tanker ethylene juga akan dioperasikan yang rute awalnya di North Asia sebelum beralih ke domestik Indonesia.

“Satu tanker telah diterima pada awal bulan Maret, sementara satu lagi dijadwalkan akan diterima dalam beberapa bulan mendatang. Selain itu, tiga kapal peti kemas akan diluncurkan di China dan dua di Jepang dalam waktu yang akan datang,” ungkapnya.

Bani menegaskan bahwa perseroan akan terus memusatkan perhatian pada pasar domestik dan internasional. Namun, potensi pertumbuhan pasar domestik Indonesia masih belum sepenuhnya dioptimalkan. 

Sebagai perusahaan asal Indonesia, kata Bani, pasar domestik tetap menjadi fokus utama, meskipun pasar internasional juga memiliki signifikansi yang besar. Pasalmya, SMDR juga telah memberikan kontribusi yang penting dalam bisnis internasional. 

“Kami yakin bahwa baik pasar domestik maupun internasional akan memberikan kontribusi yang positif bagi perusahaan pada 2024,” jelasnya. 

Kinerja Keuangan 2023

Pada kesempatan yang sama, Bani juga memaparkan pendapatan SMGR sepanjang 2023 berada US$772,4 juta. Angka tersebut jauhlebih rendah 30% dibandingkan 2022 sebesar US$1,150.9 juta.

Meskipun pendapatan sepanjang 2023 mengalami penurunan, kata Bani, nominal pendapatan tersebut masih menjadi yang tertinggi kedua sepanjang sejarah perseroan sejak go public pada 1999 lalu. 

Dalam hal laba bersih, angka sebesar US$74,5 juta yang tercatat saat ini menunjukkan penurunan sebesar 65% dibandingkan 2022 yang mencapai US$212,7 juta. Meski begitu, kata bani, angka laba bersih sepanjang 2023 masih menjadi raihan tertinggi ketiga sepanjang sejarah perseroan.

Sementara dari segi liabilitas, kewajiban yang harus dibayar SMDR mengalami kenaikan menjadi US$571,49 juta dari posisi tahun sebelumnya sebesar US$506,93 juta. Bila dirinci, liabilitas jangka pendek di angka US$245,61 juta, dan liabilitas jangka panjang US$325,83 juta. 

Meski begitu, total aset yang dicatatkan SMDR sepanjang 2023 berhasil mengalami peningkatan menjadi US$1,25 miliar dari posisi tahun sebelumnya yang hanya berada di level US$1,15 miliar. 

Selain itu, modal atau ekuitas emiten berlogo bendera Majapahit ini tercatat mengalami peningkatan tipis dari posisi tahun sebelumnya berada di level US$646,48 juta menjadi US$685,51 juta. 

Dari lantai bursa, saham SMDR mengalami pelemahan 3,77% ke level Rp306 per saham pada penutupan perdagangan Rabu, 28 Maret 2024. Terkait variasi harga, emiten dengan logo bendera Majapahit ini bergerak di kisaran Rp304-318 per saham.