Sandang Status Siaga Darurat Kekeringan, Dispar Bali Optimis Target 4,5 juta Wisman Tercapai
- Meski tengah menyandang status siaga darurat kekeringan, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun optimis target kedatangan 4,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini dapat tercapai.
Nasional
JAKARTA - Meski tengah menyandang status siaga darurat kekeringan, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bali Tjok Bagus Pemayun optimis target kedatangan 4,5 juta wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini dapat tercapai.
Penyataan itu disampakainnya usai sidang paripurna DPRD Bali di Denpasar, Rabu 25 Oktober 2023.
“Kalau sampai dengan September kemarin sudah mencapai 3,8 juta wisman, untuk target tahun ini 4,5 juta, karena rata-rata per bulan 520 ribu kunjungan, jadi Astungkara lah optimistis 4,5 juta lebih,” katanya.
- Inovasi Jadi Kunci 4 Tahun Akselerasi Transformasi PTPN V
- Dampak Persetujuan ETF Bitcoin Spot terhadap Momentum Halving 2024
- Pasar Saham Asia Menguat Berkat Penerbitan Obligasi Triliunan Yuan
Lebih lanjut, pihaknya menilai bahwa kondisi siaga darurat kekeringan disertai dengan sejumlah kebakaran lahan di Pulau Dewata dinilai tak membawa pengaruh terhadap kedatangan wisman sejauh ini, namun untuk jangka panjang diharapkan tak berdampak karena Bali sangat bergantung dengan sektor pariwisata.
Adapun upaya yang hingga saat ini dilakukan Dispar Bali adalah dengan mengerahkan asosiasi pariwisata dalam sosialisasi kondisi di Bali, seperti PHRI melalui petugas hotelnya dan pemandu wisata melalui asosiasi pemandu.
“Kalau masalah kekeringan kan sekarang hampir sebagian wilayah kena, jadi kita menginformasikan kepada wisatawan titik-titik mana yang kita perlu dihindari karena memang cuacanya agak ekstrem panasnya,” ujar Tjok Bagus.
Selain kepada wisatawan, Tjok Bagus juga meminta masyarakat lokal menyadari kondisi saat ini apalagi Pemprov Bali sudah mengumumkan edaran status siaga darurat kekeringan, sehingga diimbau tidak membuang puntung rokok sembarangan atau tindakan berpotensi menimbulkan kebakaran lainnya.
Dispar Bali tak ingin menganggap kondisi kekeringan ini hal yang sederhana, apalagi fenomena panas terik di akhir tahun ini dinilai baru, biasanya bulan Oktober hingga Desember menjadi musim ramai wisatawan ke Bali dibarengi dengan cuaca hujan.
“Untuk itu kalau wisatawan kita berharap melihat informasi (kondisi di tiap objek wisata) baik itu dari pemandunya atau pun dari media-media yang ada,” ujar Tjok Bagus.
Di luar kondisi siaga darurat kekeringan, Pemprov Bali terus berupaya mendatangkan wisman dan memberikan pelayanan nyaman, salah satunya pemerintah yang hendak menghadirkan sosok Satpol PP Pariwisata.
Tjok Bagus menilai hal ini sangat membantu dalam memberi pelayanan optimal bagi wisatawan juga meminimalisir tindakan melanggar oleh wisatawan, dan menjadi pemberi informasi yang baik di lapangan.
Dispar Bali akan turut membantu Satpol PP Pariwisata dalam hal pembekalan, baik materi maupun objek-objek wisata yang tepat dijadikan fokus, seperti contohnya Kabupaten Badung sebagai percontohan, diikuti Denpasar lalu Gianyar.