Sandiaga Optimistis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kuasai 20 Persen PDB Indonesia pada 2025
Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ditargetkan bisa menyumbang 20% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2025.
Industri
JAKARTA – Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ditargetkan bisa menyumbang 20% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada 2025.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut percepatan penetrasi digital yang digenjot sejak tahun ini disebut bisa mengerek PDB dua sektor tersebut.
“Kita harus membuat 34 juta pelaku ekonomi ini untuk masuk dalam ekosistem ekonomi digital. Kami menargetkan sektor pariwisata berkontribusi 5%-7% PDB dan ekonomi kreatif 11%-12% dan totalnya 20%,” ucap Sandiaga Uno dalam sebuah forum, Kamis, 15 Juli 2021.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
Tidak hanya itu, Sandiaga menargerkan ada tambahan tenaga kerja di dua sektor tersebut sebanyak 11 juta orang dalam lima tahun ke depan. Dengan demikian, total pelaku usaha di sektor ekonomi kreatif dan pariwisata bakal menanjak dari 34 juta orang pada 2021 menjadi 45 juta orang pada 2025.
Pemulihan Pariwisata
Sandiaga Uno kini fokus membenahi destinasi-destinasi pariwisata sebelum travel bubble kembali dibuka. Paling baru, Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini tengah fokus pada pengembangan wisata halal di Indonesia.
“Wisata ini menyasar kalangan muslim, maka semua penunjang dan pelayanan wisata tentu harus kami pastikan ramah muslim,” ucap Sandiaga.
Selain itu, lima destinasi super prioritas tetap menjadi fokus utama Sandiaga Uno. Pemerintah tercatat menyiapkan anggaran sebesar Rp2,6 triliun untuk pengembangan 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)/Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Kelima destinasi pariwisata tersebut yakni Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur (DI Yogyakarta), Mandalika Lombok (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Manado-Bitung-Likupang (Sulawesi Utara).