Sandiaga Targetkan Investasi di Sektor Pariwisata Tembus Rp116 Triliun, Ini Strateginya
- Menpareraf Sandiaga Uno menyebut akan banyak investasi asing masuk ke sektor pariwisata Indonesia
Nasional
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menargetkan nilai investasi di sektor pariwisata Indonesia bisa mencapai US$8 miliar dalam 10 tahun ke depan.
Target ini disampaikan Sandi saat menghadiri pertemuan bilateral investasi World Travel and Tourism Council di Riyadh, Arab Saudi. Untuk mencapai target tersebut, Sandiaga telah menyiapkan berbagai strategi.
Dalam pertemuan itu, Indonesia menyepakati tiga hal untuk mendukung komitmen investasi di sektor pariwisata.
- Resesi 2023, Arsjad Rasjid: Fundamental Ekonomi Indonesia Masih Kuat
- Cara Edit Foto Pakai Aplikasi FacePlay yang Sedang Ramai di TikTok dan Instagram
- Viral di FYP TikTok, Ini Kisah Anne Boleyn yang Dihukum Mati oleh Raja Inggris
Pertama, Indonesia akan menjadi feature country dan akan dipilih menjadi host dari Global Tourism Economic Forum dalam dua tahun ke depan.
Pertemuan itu memilih Indonesia sebagai host Global Tourism Economy Forum dalam dua tahun ke depan.
Dalam acara itu, Sandiaga bertemu dengan Executive Committee Member of World Travel & Tourism Council (WTTC). Pansy Ho sekaligus memiliki posisi sebagai Wakil Ketua sekaligus Sekretaris Jenderal Global Tourism Economy Forum.
Kedua, Pansy Ho yang juga Group Executive Chairman and Managing Director Shun Tak Holdings Limited akan melakukan penjajakan investasi, khususnya di Bali untuk pembangunan hotel berskala internasional.
"Mereka melirik Bali dan lima destinasi pariwisata super prioritas untuk membangun hotel berkualitas bintang 5 atau lebih," ungkap Sandiaga, dikutip Jumat, 2 Desember 2022.
Ketiga, Indonesia akan menggarap pasar China yang selama ini masih ditutup karena kebijakan zero COVID-19.
"Kita sudah menunggu pariwisata dari China untuk kembali pulih," kata Sandiaga.
Investasi Kawasan Ekonomi Khusus
Di samping itu, Sandiaga juga melakukan pertemuan lainnya taitu dengan Federation of Saudi Chambers. Mereka tertarik untuk berinvestasi di delapan kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata Indonesia, yaitu KEK Nongsa, KEK Tanjung Kelayang, KEK Tanjung Lesung, KEK Lido, KEK Singhasari, KEK Mandalika, KEK Morotai, dan KEK Likupang.
Sandiaga juga menemui perwakilan United Gulf Industrial Consortia yang menyatakan tertarik di 12 sustainable project Indonesia termasuk di Raja Ampat, Papua Barat.
“Dari rangkaian pertemuan tersebut, diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan nilai investasi di sektor pariwisata tanah air,” ucap dia.
Lebih lanjut, Sandiaga mengungkapkan pertemuan bilateral investasi dan bisnis ini bakal dikoordinasikan dengan lintas kementerian dan lembaga.
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah investasi sektor pariwisata mencapai US$6 miliar - 8 miliar untuk 5-10 tahun. Dengan demikian, sektor pariwisata bisa berkontribusi sebesar 5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dan 8%untuk sektor ekonomi kreatif dalam lima tahun ke depan, sehingga total kombinasi kontribusi antar kedua sektor itu sebesar 13%.
Untuk diketahui, Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif hingga kuartal I-2022 mencapai Rp5,31 triliun. Nilai proyek investasi eksisting di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) mencapai Rp172,2 miliar (US$11,67 juta).
Nilai komitmen yang sedang berjalan sebesar Rp1,552 triliun (setara US$106,24 juta), sementara nilai minat investasi di lima DPSP sebesar Rp1,186 triliun (US$81,19 juta).