Gegara Menparekraf
Destinasi & Kuliner

Sandiaga Uno Bakal Perkuat Konektivitas Destinasi Wisata di Zona Hijau

  • Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan bakal terus meningkatkan interkonektivitas destinasi wisata yang masuk zona hijau.

Destinasi & Kuliner

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengungkapkan bakal terus meningkatkan interkonektivitas destinasi wisata yang masuk zona hijau.

Destinasi wisata yang berada di zona hijau ini, kata Sandiaga, bisa menjadi penyelamat bagi sektor pariwisata dalam menyambut libur panjang lebaran 2021. Sejumlah destinasi pun disebutkan Sandiaga Uno siap menampung wisatawan lokal dalam waktu dekat ini

“Kita sudah ada pantauan di Bali dan tiga Gili yang menjadi prioritas kami,” kata Sandiaga dalam konferensi pers, Senin 10 Mei 2021 malam.

Lebih rinci, Sandiaga mengatakan daerah wisata di Bali yang siap menampung wisatawan antara lain Nusa Dua, Sanur, dan Ubud.

“Kalau sudah siap, bisa interkoneksikan dengan zona-zona lain yang hijau,” terang Sandiaga.

Interkonektivitas juga bakal dijalin dengan wilayah di luar Bali. Sandiaga mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan konektivitas Bali dengan Kabupaten Lombok Utara. Di wilayah tersebut, ada destinasi tiga Gili, yakni Gili Meno, Gili Air, dan Gili Trawangan yang juga masuk zona hijau.

Dalam menggenjot sektor pariwisata, Sandiaga pengusulan kebutuhan anggaran hibah Rp3,7 triliun tahun ini. Namun, Sandiaga belum bisa memastikan besaran anggaran yang disetujui pemerintah.

Sebelumnya, destinasi wisata super prioritas Borobudur terpaksa harus tutup sementara akibat masuk zona oranye penyebaran COVID-19. Kepala Balai Konservasi Borobudur Wiwit Kasiyati mengumumkan, Candi Borobudur ditutup sementara untuk kunjungan wisatawan pada 8-17 Mei 2021.

Mengutip Antara, Sabtu 8 Mei 2021, keputusan ini berdasarkan Surat Kepala Dinas Kesehatan Nomor 443.5/4514/05/2021 tanggal 7 Mei 2021 perihal Zonasi Risiko COVID-19.

Surat tersebut menyatakan, Kabupaten Magelang berada di zona oranye. Sehingga, kegiatan masyarakat di tempat keramaian publik ataupun di destinasi wisata dilakukan pelarangan dan ditutup untuk umum.

Terlebih Candi Borobudur biasa dipadati ribuan orang per hari terutama pada masa libur Lebaran.

“Demi keselamatan pengunjung Candi Borobudur, tenaga pemeliharaan, tenaga pengamanan, dan tenaga pendamping pemanfaatan Candi Borobudur, maka Candi Borobudur ditutup sementara,” kata Wiwit.