Gegara Menparekraf
Industri

Sandiaga Uno Beri Lampu Hijau Usulan Pinjaman Rp9,4 Triliun untuk Pariwisata Bali

  • Gubernur Bali mengusulkan pinjaman lunak (soft loan) sebesar Rp9,4 triliun untuk mendukung pariwisata Bali yang terdampak pandemi sepanjang 2020.

Industri
Reky Arfal

Reky Arfal

Author

JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membahas pemulihan industri pariwisata yang terdampak pandemi COVID-19.

Pemerintah menyiapkan beberapa program untuk pemulihan industri pariwisata antara lain percepatan Kartu Prakerja, pinjaman lunak (soft loan), start up modal usaha ekonomi kreatif, serta dana hibah pariwisata.

Sandi menilai usulan pinjaman lunak dari Provinsi Bali sebesar Rp 9,4 mesti didukung pemerintah pusat. Utang ini diajukan Gubernur Bali I Wayan Koster untuk mendukung pariwisata Pulau Dewata yang terdampak pandemi sepanjang 2020.

“Hal ini demi mempertahankan sektor pariwisata dari kolaps,” kata Sandi, dalam keterangan resmi, dikutip Rabu, 17 Februari 2021.

Sementara itu, pemerintah juga telah mengucurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp 3,3 triliun pada 2020. Sandi menuturkan dana ini telah terserap 70% atau Rp 2,26 triliun. Pada 2020, ada 6.818 hotel dan 7.625 restoran yang mendapatkan dana hibah tersebut.

“Salah satu evaluasi penyaluran dana hibah tahun 2020 yakni data yang disiapkan belum terverifikasi dan tervalidasi,” tutur Sandi.

Tahun ini, pemerintah akan melanjutkan dana hibah tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi tadi, ke depannya dana hibah harus bisa menjangkau lebih banyak lagi hotel dan restoran. Selain itu, akan diperluas untuk pelaku sektor pariwisata lain termasuk biro perjalanan wisata, taman rekreasi, dan lainnya.

Di sisi lain, Airlangga menuturkan industri pariwisata merupakan salah satu sektor yang terdampak paling besar dan pulih paling lama akibat COVID-19. Untuk itu, pemerintah akan memperluas peserta program Kartu Prakerja pada 2021 untuk menyasar para pekerja di sektor pariwisata.

Selain itu, untuk meningkatkan minat wisatawan dalam mengunjungi tempat wisata daerah, pemerintah telah menyiapkan 5 destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) serta mendorong pengembangan 5 kawasan ekonomi khusus (KEK) pariwisata.

“Perlu ada shifting target wisatawan ke Wisatawan Nusantara atau Domestik yang diperkirakan sebesar 50 juta-55 juta orang,” kata Airlangga.

Saat ini, Pemerintah tengah mempercepat PP untuk KEK Pariwisata Lido dan 2 KEK pariwisata di kawasan Babel, yaitu KEK Sungai Liat dan KEK Tanjung Gunung.

Di samping itu, Airlangga memastikan pemerintah akan memprioritaskan vaksinasi COVID-19 untuk pekerja di sektor pariwisata. Hal ini untuk menjamin keamanan dan kenyamanan bagi pekerja dan wisatawan.

“Pemerintah ingin geliat wisata mulai ada kembali, tanpa menyampingkan aspek keselamatan masyarakat,” kata dia.

Pemerintah juga akan melanjutkan berbagai program stimulus pemulihan ekonomi nasional (PEN) seperti subsidi bunga, restrukturisasi kredit, dan kredit usaha rakyat (KUR) pariwisata.