Gegara Menparekraf
Industri

Sandiaga Uno Dorong Pelaku Wisata dan Ekonomi Kreatif Bisa IPO

  • Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku usaha dan ekonomi kreatif untuk bisa mencari pendanaan lewat pasar modal, terutama go public.

Industri
Reky Arfal

Reky Arfal

Author

SURABAYA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku usaha dan ekonomi kreatif untuk bisa mencari pendanaan lewat pasar modal, terutama go public.

Direktur Akses Pembiayaan Hanifah Makarim mengaku punya harapan agar kegiatan ini bisa memperkenalkan salah satu sumber pembiayaan lain yang masih kurang dipahami atau kurang dikenal oleh para pengusaha, khususnya UMKM.

“Kita bisa mendapatkan akses pembiayaan lainnya dengan melantai di bursa efek melalui skema IPO (Initial Public Offering),” ungkapnya dalam Bincang Pasar Modal dengan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jawa Timur, Kamis 19 Februari 2021.

Permodalan saat ini jadi salah satu kendala besar bagi pelaku usaha Indonesia. Sebanyak 92,37% pelaku ekonomi kreatif hanya mengandalkan modal sendiri atau pinjaman dari keluarga untuk membantu usahanya, karena kesulitan untuk mendapatkan akses pinjaman ke lembaga keuangan.

“Hanya sekitar 24,44 persen yang memperoleh pembiayaan dari perbankan dan 0,66 persen dari lembaga keuangan nonperbankan,” sambung Hanifah

Melalui kegiatan ini, ia berharap para pengusaha terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat saling tukar pengalaman dalam menemukan model bisnis lainnya. Sehingga usahanya dapat berkembang lebih baik lagi. Untuk itu, bisa berkembang dan go public melalui bursa efek ini.

Setelah rangkaian kegiatan selesai, Kemenparekraf/Baparekraf akan melaksanakan acara KreatIPO, yakni workshop terkait pasar modal yang lebih intensif untuk pegangan bagi para pelaku usaha parekraf yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia.

Kepala IDX Incubator Surabaya Cita Melisa menjelaskan manfaat yang diperoleh pelaku usaha parekraf jika masuk ke pasar modal, antara lain pelaku UMKM akan mendapatkan akses pendanaan dari masyarakat luas, profesionalisme, dan loyalitas karyawan meningkat, karena perusahaan akan dimiliki oleh publik secara luas, serta citra perusahaan dapat ditingkatkan.

“Lewat manfaat tersebut, pelaku usaha berkesempatan untuk membuka peluang baru dalam mengembangkan bisnisnya,” tutup Cita. (SKO)