Sandiaga Uno Gandeng Perusahaan AI untuk Petakan Kebutuhan Oksigen di Indonesia
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menggandeng perusahaan artficial intellegence (AI) Arogya.ai untuk memprediksi kebutuhan oksigen pasien COVID-19.
Tekno
JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menggandeng perusahaan artficial intellegence (AI) Arogya.ai untuk memprediksi kebutuhan oksigen pasien COVID-19.
Kerja sama ini dinilainya bisa mencegah adanya krisis oksigen di Indonesia. Selain itu, penggunaan AI dan big data menjadi solusi agar bisa secara tepat memetakan kebutuhan oksigen di berbagai wilayah di Indonesia.
“Membela masyarakat yang membutuhkan hadir dengan penuh keberpihakan. Kebetulan Arogya.ai ini bisa membantu kita memetakan beberapa hal yang sangat diperlukan terutama terkait data, ini bagian dari konsep 3G Gercep, Geber, Gaspol,” kata Sandiaga dalam keterangan resmi, Sabtu, 10 Juli 2021.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
Sementara itu, Chief Technology Officer Arogya Vijay Sharassetti mengungkapkan intervensi teknologi bisa membuat kebutuhan data kesehatan dan oksigen bisa tersedia secara real time. Harapannya, tidak ada pasien COVID-19 yang harus meregang nyawa akibat lambatnya pendataan kebutuhan oksigen.
“Kami tidak hanya menyediakan platform atau service, kami menyediakan Anda jaringan penyediaan kebutuhan untuk pelayanan kesehatan. Kami memiliki dibangun secara spesifik untuk Indonesia dan semua informasi yang disajikan aktual dan selalu diperbaharui,” ucap Cijay.
Seperti diketahui, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan kebutuhan oksigen di Indonesia melonjak hingga enam kali lipat atau setara 400 ton oksigen per hari. Dengan demikian, Indonesia butuh setidaknya 2.400 ton oksigen per hari.
Penyediaan oksigen bakal ditopang oleh Satuan Tugas (Satgas) bentukan Menkes Budi. Satgas ini bakal menjamin menjamin kebutuhan oksigen di tengah ledakan kasus COVID-19.
“Satgas ini dibentuk untuk mengantisipasi krisis oksigen serta menyalurkan kebutuhan oksigen,” ucap Budi dalam konferensi pers, Jumat, 9 Juli 2021.
Sejauh ini, Satgas oksigen bakal memfokuskan penyaluran oksigen ke wilayah Jawa-Bali. Dua wilayah itu disasar lantaran menjadi epicentrum COVID-19 di Indonesia.