Sandiaga Uno Minta Hibah Pariwisata Naik Jadi Rp2,7 Triliun
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan dirinya sudah mengajukan kenaikan alokasi anggaran untuk hibah pariwisata sebagai usaha pemerintah menyelamatkan sektor pariwisata.
Industri
JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan dirinya sudah mengajukan kenaikan alokasi anggaran untuk hibah pariwisata sebagai usaha pemerintah menyelamatkan sektor pariwisata.
“Tahun ini anggaran kami naikkan dengan estimasi dari Rp2,7 triliun sampai Rp3,7 triliun. Selanjutnya, bola ada di Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Presiden,” ujar Sandiaga dalam Rapat Kerja Nasional Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Kamis, 18 Maret 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Sebagai catatan, pemerintah mengalokasikan anggaran hibah pariwisata sebesar Rp2,2 triliun selama 2020. Sandiaga mengatakan hibah ini diberikan untuk 6.700 hotel dan 7.500 restoran yang terpukul pandemi tahun lalu.
Selain itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini juga mengatakan saat ini pemerintah terus menggenjot program vaksinasi untuk membangkitkan sektor pariwisata. Untuk itu, pemerintah memprioritaskan 2-2,5 juta vaksin di Bali sebagai daerah tulang punggung pariwisata di Indonesia sampai bulan Juli.
“Jika semua patuh dan program vaksinasi serta testing dan tracing berjalan optimal, juga negara sahabat merespon baik, kami percaya di bulan Juni atau Juli Bali sudah siap terima wisatawan mancanegara,” tambahnya.
Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani juga meminta pemerintah turut fokus melakukan program vaksinasi terhadap pelaku pariwisata. Dirinya mencatat baru sekitar 92 ribu pelaku pariwisata yang mendapat alokasi vaksin, padahal yang mendaftar di PHRI sudah mencapai lebih dari 122.000 orang.
“Vaksin untuk pekerja pariwisata sangat penting. Karena kalau tidak dibantu kita akan repot karena kita berinteraksi langsung dengan publik,” ujar Hariyadi.