Nasional & Dunia

Sandiaga Uno Sebut Harga Sembako di Pasar Tidak Stabil, Sri Mulyani Buktikan Data BPS

  • Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno sempat menyatakan bahwa harga sembako di pasaran tidak stabil. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa hasil catatan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa inflasi masih menunjukkan kestabilan. 

Nasional & Dunia
trenasia

trenasia

Author

JAKARTA– Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Sandiaga Uno sempat menyatakan bahwa harga sembako di pasaran tidak stabil. Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa hasil catatan Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa inflasi masih menunjukkan kestabilan. 

Sandiaga Uno sempat menyindir Presiden Joko Widodo saat mengunjungi beberapa pasar di Bogor, awal November lalu. Menurutnya, banyak pedagang pasar yang mengeluhkan bahwa harga komoditas bahan pangan tidak stabil atau malah meninggi. 

Berikut pernyataan Sandiaga Uno seperti yang dikutip dari CNNIndonesia pada 8 November 2018. “Sebagian besar harga di pasar mahal, kayak tadi di Pasar Anyar, padahal kalau saya lari dari Pasar Anyar ke Istana Bogor tempat Pak Presiden Jokowi itu kurang dari 10 menit lari. Itu menyatakan bahwa harganya mahal. Mereka (pedagang) yang ngomong.”

Dia sempat membantah bahwa hal itu hanya untuk bahan politik untuk menyerang kubu Joko Widodo. Menurutnya, kenaikan harga sembako merupakan keluhan dari pedagang-pedagang pasar tradisional serta pembelinya. 

Namun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa ekonomi masih stabil dan sesuai dari asumsi makro APBN 2018. Dia menyebutkan data BPS, pada November 2018, inflasi masih terkendali dengan tingkatan 0,27%. 

“Kita anggap itu baik, apalagi ini masih di bawah 3,5%. Artinya, Indonesia dari sisi track record terhadap stabilitas harga-harga ini sekarang sudah semakin solid, karena ini selama 4 tahun berturut-turut kita memiliki inflasi yang di sekitar 3% di tengah gejolak harga minyak dan kurs yang naik turun,” jelasnya di Jakarta, Senin (3/11/2018).

Dia mengklaim bahwa rendahnya inflasi merupakan kemampuan pemerintah Indonesia dalam menjaga stabilitas dari nilai-nilai harga umum dan hal tersebut menjadi salah satu bentuk kredibitilas. Dia juga menyebutkan bahwa pengadaan barang dan jasa tetap bisa stabil. 

Dia pun memproyeksikan inflasi sampai dengan akhir tahun akan di bawah perkiraan APBN. “Sampai akhir tahun, inflasi menurut saya masih seperti yang disampaikan Presiden di 3,2%,” imbuhnya. ***(Nasser Panggabean)