Gaya Hidup
RUMANIA - Count Vlad Draculea dikenal sebagai sosok penguasa yang haus darah. Kekejamannya menjadikannya sebagai inspirasi Bram Stoker menciptakan urban legend drakula, mahluk setengah kelelawar yang menghisal darah manusia.
Meski dikenal dengan kekejamannya, peneliti baru-baru ini menemukan kondisi unik dari penguasa Rumania. Selain kejam dan haus darah, Vlad rupanya menderita kondisi langka yang menyebabkan ia menangis darah.
Kondisi Vlad diketahui setelah para ilmuwan melakukan analisis kimia dari tiga surat yang ditulis Vlad. Surat tersebut ditulis selama tiga masa pemerintahannya sebagai pemimpin militer Wallachia dari tahun 1448 hingga 1476 Masehi.
Lebih lanjut mengenai kondisi Vlad yang menangis darah, para ilmuwan menggunakan teknik yang disebut spektrometri massa yang melibatkan pengaplikasian etilen-vinil asetat, polimer secara hati-hati ke huruf-huruf sebelum lalu menghilangkannya.
- Agung Podomoro Berkomitmen Hadirkan Proyek-proyek Baru untuk Dorong Kemajuan Indonesia
- Mahasiswa KKN Undip Rancang Masterplan Agro-Educultural Park Agrowisata Durian
- Menilik Sejarah, Kemerdekaan RI Cermin Kekuatan Komunikasi dan Telekomunikasi
Perlu diketahui, Etilena asetat mengambil protein dan molekul yang lebih kecil yang disebut peptida sisa dari saat hitungan menangani kertas berabad-abad yang lalu.
Proses ini mengungkap residu yang mengandung 500 peptida, 100 di antaranya berasal dari manusia. Peptida ini diduga berasal dari Vlad, bukan dari orang lain yang mungkin menangani surat-surat itu.
Mengutip Live Science Kamis, 17 Agusts 2023,dokumen tersebut menyimpan peptida yang terkait dengan ciliopathies, kelainan genetik yang memengaruhi organel mirip rambut dalam sel yang dikenal sebagai silia. Mereka juga menemukan bukti bahwa dia mungkin mengalami infeksi saluran pernapasan.
Namun, penemuan terbesar adalah dari surat yang ditulisnya pada tahun 1475 M yang memuat tiga peptida yang ditemukan dalam protein retina dan air mata. Berdasarkan ciri-ciri peptida ini, mereka menyimpulkan bahwa dia kemungkinan menderita hemolacria. Ini merupakan suatu kondisi di mana darah hadir dalam air mata.
- Perusahaan Perlu Tingkatkan Kapasitas Governansi untuk Adopsi ESG
- OJK Dorong Pasar Modal Lebih Kontributif Bagi Ekonomi Nasional
- Gandeng BPJPH, Kemendag Dorong Produk UMKM Indonesia jadi Industri dan Pasar Halal Dunia
Para peneliti tidak yakin apa sebenarnya yang menyebabkan dia mengalami kondisi ini. Namun mereka berasumsi bahwa ini bisa jadi terkait dengan cedera mata atau konjungtivitis bakteri, yakni sejenis infeksi pada selaput lendir mata.
"Menurut perhitungan kami, ini adalah pertama kalinya penelitian semacam itu dilakukan dan telah membantu menyoroti status kesehatan Vlad Drakula," tulis para penulis dalam penelitian tersebut.
Penulis menambahkan, ada kemungkinan bahwa sejumlah orang di abad pertengahan mungkin berinteraksi dengan dokumen tersebut. Namun, tetap saja hal itu tak mengubah kenyataan bahwa ada protein kuno yang paling menonjol terkait dengan Vlad.
"Ia menulis dan menandatangani surat-surat ini," tulis peneliti.
Sekilas mengenai Vlad, Ia adalah pangeran Wallachia yang berkuasa dalam tiga waktu yang berbeda. Pertama, ia menguasai Rumania pada tahun 1448, lalu pada 1456 hingga 1462 dan terakhir pada tahun 1476.
Dalam sejarah, Vlad terkenal akan perlawanannya terhadap ekspansi Kesultanan Utsmaniyah dan hukuman kejam yang ia berlakukan pada musuh-musuhnya
Sejarawan memperkirakan bahwa lebih dari 80.000 orang tewas atas perintah panglima perang dengan tertusuk benda tajam. Kekejamannya menjadikannya mendapat titel baru, yakni Vlad The Impaler atau Vlad si Penusuk.