Sangat Berbeda dari Biasanya, Hanya Satu Tank Tua Ikut Parade Kemenangan Rusia
- Parade Hari Kemenangan 9 Mei di Moskow berakhir dengan aman. Meski diakui parade kali ini jauh dari tahun-tahun sebelumnya.
Dunia
MOSKOW-Parade Hari Kemenangan 9 Mei di Moskow berakhir dengan aman. Meski diakui parade kali ini jauh dari tahun-tahun sebelumnya.
Rusia biasanya menggunakan parade Hari Kemenangan di Moskow untuk menunjukkan kekuatan militernya. Puluhan tank akan terlibat melintasi Lapangan Merah saat jet dan helikopter terbang melintasi langit di atasnya.
Tetapi pawai tahun ini adalah acaranya lebih sederhana. Tidak ada pesawat militer yang terbang di atas Lapangan Merah, dan lebih sedikit peralatan militer yang dipamerkan. Ini untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, pawai berakhir kurang dari satu jam.
Hanya ada satu tank yang memimpin kolom mekanis tahun ini. Dia adalah T-34, kendaraan era Soviet yang diterjunkan oleh Rusia selama Perang Dunia II.
Pada parade 2022, T-34 didampingi oleh beberapa T-90 dan T-14 yang lebih modern. Tidak satu pun dari model ini muncul dalam perayaan hari Rabu. Sebaliknya, T-34 didampingi oleh kendaraan tempur multiguna – Tigr.
- Luhut Lebih Pilih Produksi KRL Lokal Ketimbang Impor Bekas Jepang
- Penjualan Residensial Moncer, Metland (MTLA) Raih Kenaikan Pendapatan jadi Rp322 Miliar
- Sum 41 Umumkan Bubar Setelah 27 Tahun Berkarier
Kendaraan lapis baja Tigr-M dan VPK-Ural juga dipamerkan. Tetapi fokus utamanya adalah sistem pertahanan udara negara S-400 dan sistem balistik antarbenua Yars yang merupakan bagian dari kekuatan nuklir Rusia. . Menurut kantor berita TASS 125 item perangkat keras militer dipajang. Penerbangan yang biasa melewati Lapangan Merah dibatalkan. Pawai kali ini juga tidak melibatkan resimen abadi. Di mana orang membawa potret kerabat yang berperang melawan Nazi.
Dalam pidato 10 menit yang berapi-api di Lapangan Merah Putin bergemuruh melawan elit global barat. Sekali lagi dia mengatakan Rusia menghadapi ancaman eksistensial.
Dalam pidatonya Putin mengatakan perang nyata sedang dilancarkan sekarang. Dan dia mengklaim Rusia mempertahankan kedaulatannya. “Saat ini peradaban sekali lagi berada pada titik balik yang menentukan. Rusia telah melawan terorisme internasional dan kami akan melindungi penduduk Donbas dan akan melindungi negara kami,” katanya dikutip TASS.
Sejak menginvasi tetangganya sekitar 14 bulan lalu, Putin berulang kali mengatakan perang di Ukraina sebagai konflik proksi dengan Barat. Dalam pidatonya, Putin bersikeras bahwa ambisi, arogansi, dan impunitas liar Barat harus disalahkan atas konflik tersebut.
Pawai kemenangan kali ini dibayangi sejumlah kekhawatiran. Terutama setelah sebuah drone berhasil menembus sistem pertahanan Kremlin dan menyerang kantor kepresidenan Rusia tersebut. Sedikitnya 21 kota memutuskan membatalkan serangan karena kekhawatiran akan terjadinya serangan.
Serangan Rudal
Sementara itu Rusia melepaskan rentetan rudal jelajah di Ukraina mulai Selasa malam hingga beberapa jam sebelum dimulainya parade Moskow. Pasukan Rusia disebut meluncurkan 25 rudal semalam. Pihak Ukraina mengklaim bisa menjatuhkan 23 di antaranya.
Ukraina mengatakan pertahanan udaranya menembak jatuh 23 dari 25 rudal jelajah yang ditembakkan terutama ke ibu kota Kyiv semalam, dan tidak ada korban yang dilaporkan. Itu adalah malam kedua berturut-turut serangan udara besar Rusia dan kelima sepanjang bulan ini.
Sergei Popko, kepala administrasi militer kota Kyiv mengatakan Rusia terus berusaha membunuh warga sipil. Dan seperti sebelumnya rencana Rusia gagal.
Moskow secara konsisten mengatakan tidak menargetkan warga sipil. Mereka menyebut serangan udaranya ditujukan untuk mengurangi kemampuan Ukraina untuk berperang. Rusia telah meningkatkan serangannya bulan ini untuk mengantisipasi serangan balasan Ukraina Kyiv juga mengatakan Rusia terus mencoba merebut kota timur Bakhmut.