Sangat Langka, Amerika Tunjukkan Senjata Paling Menghancurkan di Laut Arab
- WASHINGTON-Komando Pusat Amerika (CENTCOM) mengambil langkah yang sangat tidak biasa dengan mengungkapkan keberadaan kapal selam rudal balistik nuklir kel
Dunia
WASHINGTON-Komando Pusat Amerika (CENTCOM) mengambil langkah yang sangat tidak biasa dengan mengungkapkan keberadaan kapal selam rudal balistik nuklir kelas Ohio Angkatan Laut Amerika di Laut Arab.
Pengumuman itu dibingkai sebagai kunjungan oleh perwira tinggi komando, Jenderal Angkatan Darat Amerika Michael Kurilla ke USS West Virginia yang beroperasi di wilayah tersebut. Sulit untuk tidak melihatnya sebagai pesan yang ditujukan untuk musuh potensial, seperti Iran atau Rusia, serta sekutu dan mitra Amerika.
Wakil Laksamana Angkatan Laut Amerika Brad Cooper, kepala Komando Pusat Armada Kelima dan Angkatan Laut Amerika (NAVCENT), bergabung dengan Jenderal Kurilla dalam kunjungan mereka ke USS West Virginia di lokasi yang dirahasiakan di Laut Arab.
- Tinjau Smelter Terbaru Milik PT Timah (TINS), Jokowi: Ini Bukti Keseriusan Indonesia Dalam Rangka Hilirisasi
- Tempat Pemakaman Sinterklas Ditemukan di Gereja Turki
- Kementerian ESDM Bongkar Alasan Larangan Ekspor Timah Batangan
“Saya benar-benar terkesan dengan awak USS West Virginia; para pelaut ini mewakili tingkat profesionalisme, keahlian, dan disiplin tertinggi di seluruh militer AS,” kata Kurilla dalam sebuah pernyataan yang dirilis CENTCOM Rabu 19 Oktober 2022.
USS West Virginia adalah salah satu dari 14 kapal selam rudal balistik atau SSBN kelas Ohio milik Amerika. SSBN Ohio awalnya dirancang untuk membawa hingga 24 rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) Trident. Tetapi muatan maksimal ini telah dikurangi menjadi 20 sebagai bagian dari perjanjian pengendalian senjata dengan Rusia.
Setiap rudal Trident D5 membawa beberapa reentry Vehicle atau MIRV dan masing-masing dapat membawa hingga 14 hulu ledak nuklir. Dengan kemampuan ini SSBN Kelas Ohio menjadi senjata paling menghancurkan milik Amerika. Satu kapal bisa memusnahkan beberapa kota dalam serangan nuklirnya.
Ada empat lagi kapal kelas Ohio Angkatan Laut yang telah diubah menjadi kapal selam rudal atau SSGN. Meskipun terkenal karena kemampuannya untuk membawa beban maksimum 154 rudal jelajah serangan darat Tomahawk, SSGN Ohio sebenarnya adalah kapal serba guna yang dapat menggunakan berbagai sistem tanpa awak, berfungsi sebagai kapal induk untuk pasukan operasi khusus, dan bertindak sebagai fusi intelijen dan pos komando bawah air.
Pengungkapan lokasi SSBN Ohio sangat tidak biasa. Angkatan Laut umumnya bungkam tentang kegiatan kapal selam dan khususnya menyangkut lokasi kapal selam rudal balistik. Ini mengingat kapal selam tersebut merupakan komponen paling bisa bertahan dari triad pencegah nuklir.
Mengirim sinyal
Kapal selam kelas Ohio di masa lalu telah digunakan untuk mengirim sinyal ke pihak tertentu. Tetapi biasanya SSGN telah digunakan untuk tujuan ini bukan SSBN. Pada bulan Januari, menjelang invasi Rusia ke Ukraina, Angkatan Laut Amerika juga mengambil langkah yang tidak biasa dengan mempublikasikan kunjungan pelabuhan oleh SSGN USS Georgia ke Siprus.
Pada akhir 2020 dan awal 2021, Georgia juga telah melakukan perjalanan yang jarang dipublikasikan di permukaan melalui Selat Hormuz yang menghubungkan Teluk Persia ke Laut Arab. Langkah itu terjadi pada saat ketegangan meningkat dengan Iran. Kapal patroli Penjaga Pantai Amerika melepaskan tembakan peringatan ke kapal-kapal Iran yang melecehkan Georgia dan pengawalnya selama salah satu transit ini pada Mei 2021.
Meski sangat langka bukan berarti Amerika tidak pernah menunjukkan ke publik keberadaan SSBN mereka. USS Alaska, SSBN Ohio lainnya dipublikasikan saat berlabuh ke pangkalan Angkatan Laut Kerajaan Inggris di Gibraltar pada Juni 2021. Ini adalah pertama kalinya salah satu kapal ini berlayar ke pelabuhan tersebut dalam lebih dari dua decade. Kemunculan kapal ini terjadi sekitar dua bulan setelah berakhirnya latihan Rusia yang mengkhawatirkan di sekitar Ukraina.
- Tren Istilah Bisnis: Apa Itu Performance Review?
- 10 Emiten Ini Bagi Dividen pada Oktober 2022, Cek Jadwalnya di Sini!
- Bank Bisnis (BBSI) Gelar Rights Issue, Incar Dana Segar Rp911,33 Miliar
Dengan semua ini dalam pikiran, tur USS West Virginia yang dipublikasikan pasti memiliki nada yang sangat berbeda dari sekadar kunjungan publik lainnya yang diumumkan ke Bahrain dan Oman minggu ini.
Dalam beberapa pekan terakhir Iran dilaporkan telah lebih aktif dalam konflik di Ukraina dengan mengirim drone mereka ke Rusia. Juga ada laporan Teheran sedang bersiap untuk mengirimkan rudal balistik jarak pendek mereka. Di luar itu perunding atas program nuklirnya juga disebut terhenti.
Amerika bisa jadi juga sedang mengirim pesan tersembunyi ke sejumlah negara Arab lainnya termasuk Arab Saudi. Seperti diketahui Amerika dibuat marah dengan mendorong keputusan OPEC yang dipimpin Arab Saudi untuk memangkas produksi.
Ancaman penggunaan nuklir oleh Rusia juga bisa menjadi penyebab Amerika memamerkan kapal selamnya. Washington ingin menunjukkan bahwa ada kapal selam yang membawa rudal nuklir berkeliaran di laut dan siap untuk merespon situasi yang berkembang.
Tetapi ada juga kemungkinan bahwa penampakan West Virginia di Laut Arab bukan sesuatu yang penting. Tetapi apapun itu, deklarasi militer Amerika yang sangat terbuka tentang kehadiran salah satu platform serangan paling menghancurkan di Laut Arab sangat tidak biasa. Ini memperjelas bahwa triad nuklir ini ada di luar sana dan siap jika diperlukan.