<p>Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG). / Dok. Saratoga</p>
Industri

Saratoga Tak Cuma Bagi Dividen Rp149,2 Miliar, Tapi Juga Kantongi Rp1,99 Triliun dari MPMX, ADRO, dan TBIG

  • JAKARTA – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG)  milik konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno memutuskan untuk membagikan sebagian laba bersih tahun buku 2019 sebagai dividen kepada pemegang saham. Nilainya Rp149,2 miliar atau setara dengan Rp55 per saham. Atas keputusan yang tertuang dalam hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan, Presiden Direktur Saratoga Michael […]

Industri
Issa Almawadi

Issa Almawadi

Author

JAKARTA – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG)  milik konglomerat Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno memutuskan untuk membagikan sebagian laba bersih tahun buku 2019 sebagai dividen kepada pemegang saham. Nilainya Rp149,2 miliar atau setara dengan Rp55 per saham.

Atas keputusan yang tertuang dalam hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan, Presiden Direktur Saratoga Michael W.P. Soeryadjaya menyatakan, Saratoga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada tahun 2019.

“Keputusan perusahaan untuk membagikan dividen adalah bagian dari komitmen jangka panjang Saratoga kepada pemegang saham,” ungkap Michael, Rabu, 17 Juni 2020.

Michael juga menyampaikan, Saratoga fokus pada penguatan fundamental perusahaan investasi melalui strategi investasi yang disiplin dan terukur. Dalam situasi yang dinamis dewasa ini, Saratoga akan selalu waspada dan tetap berusaha mengoptimalkan setiap peluang bisnis, sesuai dengan kebijakan investasi perusahaan.

Pada akhir 2019, net asset value Saratoga mencapai Rp22,85 triliun, meningkat 44,9% dari 2018 sebesar Rp15,77 triliun.

Kenaikan Investasi Saham

Kenaikan nilai investasi dalam saham dan efek ekuitas tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga saham mark to market dari PT Adaro Energy Tbk. (ADRO), PT Tower Bersama Infrastrukture Tbk. (TBIG) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA).

Berkat penguatan fundamental perusahaan investasi, pada 2019 keuntungan bersih Saratoga dari investasi dan efek ekuitas lainnya mencapai Rp6,22 triliun. Sementara penghasilan bunga dan investasi sebesar Rp2,01 triliun.

Direktur Keuangan Saratoga, Lany D. Wong menjelaskan pada tahun 2019 Saratoga membukukan rekor pendapatan dividen tertinggi sebesar Rp1,99 triliun. Pendapatan dividen tersebut meningkat 121,5% dari perolehan tahun 2018 sebesar Rp900 miliar.

Dari jumlah itu, kontribusi dividen terbesar berasal dari PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), ADRO, dan TBIG dan perusahaan investasi lainnya.

“Sebagai perusahaan investasi aktif Saratoga akan terus mengoptimalkan peluang investasi pada tiga sektor yaitu sumber daya alam, infrastruktur dan konsumen. Kami juga berkomitmen untuk terus meningkatkan nilai setiap perusahaan investasi, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian Indonesia di berbagai daerah,” jelas Lany.

Seiring dengan pengumuman pembagian dividen, saham SRTG pada hari ini berada di level Rp2.820 atau naik 0,71%. Dengan begitu, secara year to date saham SRTG sudah turun 22,09% dari posisi akhir 2019 Rp3.620 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp7,65 triliun.

Sejalan dengan penurunan harga saham, Saratoga pun berencana menggelar pembelian kembali (buyback) 30 juta saham SRTG dengan menyiapkan dana Rp120 miliar.

Rencana tersebut diperkirakan akan mulai pada hari ini atau selambat-lambatnya pada 30 Juni 2020. Adapun jika rencana ini terealisasi, saham yang telah dibeli kembali akan menjadi saham tresuri untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun.

Sebagai informasi, Edwin Soeryadjaya adalah orang terkaya ke-47 di Indonesia versi majalah Forbes 2019. Kekayaan Edwin ditaksir mencapai US$635 juta setara Rp9,5 triliun dari Saratoga hingga PT Adaro Energy Tbk. (ADRO). Dia adalah putra pendiri PT Astra International Tbk. (ASII), William Soeryadjaya. (SKO)