
Satgas Hilirisasi Siapkan 35 Proyek dengan Nilai Rp2.000 Triliun
- Satgas sudah mengidentifikasi dan menyiapkan ada 35 proyek dengan nilai sekitar US$123,8 miliar.
Energi
JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional telah menyiapkan 35 proyek dengan nilai US$123,8 miliar atau Rp2.005 triliun (kurs Rp16.200).
Yuliot mengelaborasi proyek hilirisasi yang disiapkan oleh satgas tersebut mencakup sektor mineral dan batu bara (minerba), serta penghilirisasian bahan baku yang berasal dari industri minyak dan gas bumi (migas).
“Jadi, dari satgas sudah mengidentifikasi dan menyiapkan ada 35 proyek dengan nilai sekitar US$123,8 miliar. Ini kami lagi siapkan dan konsultasikan (lintas) Kementerian/Lembaga,” tutur Yuliot ditemui di kantor Kementerian ESDM, Jumat, 14 Februari 2025.
- IHSG Hari Ini 14 Februari 2025 Ditutup Naik 24,89 ke 6.638,46 Poin
- 26 Saham Cuan, LQ45 Hari Ini 14 Februari 2025 Ditutup Menguat ke 772,41 Poin
- Sejarah Palestina (Bagian II) : Penaklukan Islam hingga Direbut Tentara Salib
Tak hanya itu, satgas yang dipimpin Menteri ESDM Bahlil Lahadalia tersebut juga mengajukan proyek untuk penghiliran sektor pertanian dan perkebunan di mana pengembangan industri olekimia. Yuliot berharap proyek hilirisasi tersebut bisa ditawarkan kepada investor dalam waktu dekat.
Dikatakan Yuliot, penawaran proyek tersebut kepada investor bertujuan untuk mempercepat hilirisasi dan mendorong terwujudnya ketahanan energi, sebagaimana yang termaktub dalam Astacita, program Presiden Prabowo Subianto.
Bank Swasta Minta Turut Danai
Sebelumnya, Bahlil Lahadalia mengaku sudah berkoordinasi dengan perbankan terkait pembiayaan hilirisasi.
Bahlil menyatakan perbankan harus ikut ambil peran dalam mendukung program hilirisasi. Salah satunya, dengan memberikan pembiayaan kepada perusahaan yang bergerak di sektor hilirisasi.
Komunikasi yang dimaksud Bahlil adalah menyampaikan informasi itu kepada perusahaan perbankan, terutama Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Perbankan dalam negeri diwajibkan membiayai dengan begitu, nilai tambah dari hilirisasi bisa lebih banyak dinikmati di dalam negeri.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menunjuk Bahlil sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1 tahun 2025, yang diteken pada 3 Januari 2025.
“Satuan Tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden,” bunyi Pasal 2 beleid itu.
Dalam menjalankan tugasnya, Bahlil dibantu oleh Wakil Ketua, Sekretaris, Anggota, Anggota Pelaksana dan Sekretariat. Wakil Ketua satgas tersebut terbagi dalam enam bidang.