Satu Bulan Terakhir Saham GOTO Melesat 32 Persen, Mau Sampai Mana?
- Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) selama satu bulan terakhir terus melaju kencang mencapai 32,39%. Tren penguatan ini adalah imbas sentimen positif dari kerja sama strategis dengan dua raksasa teknologi asal China.
Bursa Saham
JAKARTA – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) selama satu bulan terakhir terus melaju kencang mencapai 32,39%. Tren penguatan ini adalah imbas sentimen positif dari kerja sama strategis dengan dua raksasa teknologi asal China.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham GOTO pada perdagangan Jumat, 27 September 2024, sekitar pukul 9.39 WIB, masih bergerak stagnan di level Rp70 per saham. Pencapaian ini terakhir kali diraih saham emiten niaga elektronik pada awal Juni tahun ini.
Sementara itu, pada perdagangan 26 September 2024, kemarin, saham GOTO melonjak 6,07% dengan volume transaksi mencapai 6,2 miliar lembar saham, frekuensi transaksi sebanyak 26.005 kali, dan nilai transaksi sebesar Rp426,61 miliar.
- Rekam Jejak Investasi Temasek Singapura di Indonesia
- Kucurkan Investasi Rp500 Miliar di IKN, Inilah Profil Delonix Group China
- Harga Sembako di Jakarta 27 September 2024, Beras Muncul .I Naik, Kelapa Kupas Turun
Diketahui, broker seperti Maybank Sekuritas Indonesia mencatatkan akumulasi pembelian bersih (net buy) saham GOTO sebesar Rp41,9 miliar, diikuti BNI Sekuritas sebesar Rp26,7 miliar, dan CGS International sebesar Rp17,9 miliar, menandakan minat tinggi dari investor.
Tidak hanya itu, investor asing juga menunjukkan ketertarikan terhadap saham GOTO, dengan net buy mencapai Rp55,7 miliar pada perdagangan 26 September. Yang menjadi pertanyaan, sejauh mana saham ini bakal melaju?
Meskipun telah mengalami kenaikan lebih dari 30% dalam sebulan terakhir, harga saham GOTO masih jauh dari target yang ditetapkan oleh beberapa perusahaan sekuritas.
Mandiri Sekuritas, dalam riset terbarunya, mempertahankan pandangan positif terhadap saham ini, dengan menyatakan bahwa kolaborasi dengan Alibaba dapat mengurangi tekanan pada harga saham GOTO dan menekan biaya cloud perusahaan. Mereka merekomendasikan untuk membeli dengan target harga Rp125.
Sementara itu, BRI Danareksa Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi beli, meskipun memangkas target harga dari Rp120 menjadi Rp90 per lembar dalam komentar pasar yang dirilis pertengahan September.
BRI Danareksa menyatakan bahwa kerja sama dengan Alibaba diharapkan dapat meningkatkan efisiensi biaya untuk ICT, serta membuka peluang bagi perusahaan untuk menjalin kemitraan dengan platform lain seperti TikTok. Selain itu, ada sentimen positif terkait komitmen Alibaba untuk menjadi pemegang saham jangka panjang GOTO.
Asal tahu saja, awal penguatan harga saham GOTO terjadi setelah perusahaan mengumumkan kemitraan dengan Tencent dan Alibaba. Pengumuman kerja sama ini langsung melambung saham perseroan yang kurang lebih tiga bulan berkutat di level gocap.
Diketahui, Tencent akan menyediakan infrastruktur cloud dan layanan digital kepada GOTO, termasuk pemanfaatan teknologi dan layanan Platform as a Service (PaaS) untuk mendukung ekosistem GoTo Group selama lima tahun ke depan.
Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, menegaskan bahwa kemitraan ini akan memberikan pengalaman terintegrasi di seluruh platform GoTo Group, didukung oleh lebih dari 400 solusi teknologi dari Tencent Cloud yang dirancang untuk mendorong transformasi digital.
Sebelumnya, pada 13 September 2024, GOTO juga menandatangani nota kesepahaman dengan Alibaba Cloud, yang akan memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan layanan teknologi dan kecerdasan dari Alibaba Cloud selama lima tahun mendatang. Layanan tersebut mencakup komputasi cloud, database, jaringan, keamanan data, dan analitik.