Nasihat kepemimpinan metallica
Gaya Hidup

Satu Nasihat Kepemimpinan dari Pentolan Metallica James Hetfield

  • Pentolan Metallica, James Hetfield menekankan pentingnya kecocokan budaya untuk kesuksesan tim.

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Metallica adalah salah satu band heavy metal yang paling sukses dan berpengaruh di dunia.

Perjalanan sukses Metallica bukanlah tanpa kontroversi. Keputusan paling berat harus mereka ambil dengan memberhentikan salah satu anggota yang sekaligus pendiri band, Dave Mustaine sesaat sebelum perilisan album debut mereka.

Keputusan tersebut tentu membuat banyak pihak yang kaget mengingat Mustaine adalah salah satu gitaris paling bertalenta. Namun, keputusan band telah bulat yaitu untuk mengeluarkan Mustaine tepatnya pada 11 April 1983.

Alasan dikeluarkannya ia dari band adalah karena permasalahannya terhadap alkohol dan narkoba, sikap dan perilakunya yang terlalu agresif, dan perbedaan pandangan dengan dua pendiri lainnya yaitu Lars dan Hetfield.

Perilaku dan nilai yang dibawa Mustaine dianggap tidak sejalan dengan band. Mustaine dianggap terlalu liar dalam bertingkah. Ia pernah menuangkan bir ke gitar bass milik McGovney dan bahkan membawa anjing pitbull miliknya yang merusak cat mobil dari McGovney.

Hal ini juga sempat membuat Hetfield marah dan menendang anjing milik Mustaine, sehingga mereka menjadi bertengkar dan ribut. Bahkan Lars juga dijadikan target kekerasan verbal. Tentu sikap liar Mustaine lama-kelamaan membuat gerah personel band yang lain hingga akhirnya memutuskan untuk memecatnya.

Keputusan untuk memecat salah satu pemain gitar terbaik pastilah bukan keputusan yang mudah, tetapi band ini jelas sudah menyadari bahwa kecocokan budaya lebih penting daripada kecocokan fungsional.

Dalam pernyataan baru-baru ini, seperti dikutip TrenAsia dari Inc.com, pentolan Metallica James Hetfield memperkuat pesannya dan sekali lagi menekankan pentingnya kecocokan budaya untuk kesuksesan tim.

Dia menyatakan bahwa dia yakin dia dan anggota timnya saat ini sebenarnya adalah pemain yang biasa-biasa saja, setidaknya secara individu. Namun, ketika mereka bekerja bersama, sesuatu yang luar biasa bisa terjadi.

Jika anggota tim merangkul kerja tim sebagai nilai bersama, mereka dapat mencapai hal yang luar biasa. Dalam budaya yang sehat, bahkan anggota tim yang "biasa-biasa saja" pun dapat diangkat ke tingkat yang lebih tinggi.

Bagi para pemimpin tim dan organisasi, pesan ini sangat penting. Jika Anda ingin membangun tim dan organisasi yang sukses, Anda harus merekrut dengan mempertimbangkan dua dimensi, kecocokan fungsional dan kecocokan budaya.