Tambang Minyak
Dunia

Saudi Aramco Catat Rekor Laba, Hasilkan Rp2,4 kuadriliun

  • Laba ini mengalami kenaikan sebesar 46% dan merupakan laba tahunan terbesar yang pernah dicatat oleh sebuah perusahaan dalam sejarah industri minyak dan gas.

Dunia

Muhammad Imam Hatami

RIYADH - perusahaan minyak dan gas terbesar di dunia, Saudi Aramco, merilis laporan keuangan terperinci tahun 2022. Dalam laporan tersebut, perusahaan mencatatkan rekor laba tahunan sebesar US$161 miliar atau sekitar Rp2,4 triliun (kurs Rp15.000) pada tahun 2022. 

Laba ini mengalami kenaikan sebesar 46% dan merupakan laba tahunan terbesar yang pernah dicatat oleh sebuah perusahaan dalam sejarah industri minyak dan gas.

Laba yang tinggi membuat Saudi Aramco unggul jauh dari pesaingnya, termasuk Shell, BP, Exxon, dan Chevron, yang juga melaporkan hasil signifikan pada periode yang sama.  "Aramco memberikan rekor kinerja keuangan pada tahun 2022, karena harga minyak menguat karena meningkatnya permintaan di seluruh dunia," ujar Amin Nasser, kepala eksekutif Saudi Aramco, dilansir the guardian, Selasa, 8 Agustus 2023.

Saudi Aramco juga mengumumkan dividen sebesar US$19,5 miliar atau sekitar Rp292,5 triliun kepada para pemegang saham setelah perdagangan kuartal keempat. Diketahui pemerintah Arab Saudi memegang kepemilikan saham yang besar di perusahaan ini.

Amnesty International mengkritik jumlah laba yang diperoleh dari penjualan bahan bakar fosil, dan mendesak Saudi Aramco untuk mendukung transisi ke energi terbarukan berbasis hak asasi manusia.  Rekor keuntungan sangat tinggi dalam satu tahun penjualan oleh Saudi Aramco telah memicu pernyataan tajam dari, sekretaris jenderal Amnesty International, Agnès Callamard. 

Callamard menggambarkan hal ini sebagai suatu kejutan dan memandangnya sebagai panggilan penting kepada Arab Saudi untuk mendukung perubahan bertahap menuju energi terbarukan guna mencegah dampak lebih lanjut terhadap perubahan iklim yang semakin mendesak. 

Saudi Aramco juga telah mengonfirmasi komitmen mereka untuk terus berinvestasi dalam upaya peningkatan kapasitas produksi. Perusahaan berencana mencapai kapasitas produksi maksimum sebesar 13 juta barel per hari pada tahun 2027. Meskipun pencapaian laba Saudi Aramco menjadi sorotan, Perusahaan juga akan fokus pada pengembangan teknologi rendah karbon guna mengurangi emisi dan mendukung pelestarian berkelanjutan.