Scarlett Johansson Tuntut Aplikasi AI Usai Suaranya Dikloning dan Dimasukkan dalam Iklan
Hiburan

Scarlett Johansson Tuntut Aplikasi AI Usai Suaranya Dikloning dan Dimasukkan dalam Iklan

  • Scarlett Johansson tuntut aplikasi Lisa AI: 90s Yearbook & Avatar yang gunakan kloningan suaranya untuk dimasukkan ke dalam iklan tanpa seizinnya.

Hiburan

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Aktris Hollywood Scarlett Johansson mengajukan gugatan terhadap aplikasi AI akibat iklan online berisi suaranya yang dihasilkan oleh AI tanpa seizinnya. Perlu diketahui, kloning suara menggunakan AI tampaknya menjadi isu yang memprihatinkan dalam beberapa bulan terakhir, dan Scarlett Johansson jadi seleb baru yang terkena dampaknya.

Tanda-tanda AI menimbulkan masalah sebetulnya sudah mulai terlihat sejak ladu ‘Heart on My Sleeve’ rilis dan segera mulai mendapatkan peringkat di platform streaming seperti Spotify dan Apple Music. Lagu berjudul Heart on My Sleeve adalah lagu yang dihasilkan oleh teknologi AI yang menggunakan kloning suara dari artis Drake dan The Weeknd.

Meski lagu tersebut segera dihapus dari platform, hal ini menunjukkan kepada dunia betapa miripnya suara yang dihasilkan AI dengan suara manusia pada umumnya. 

Kini, dalam insiden baru-baru ini yang terjadi pada aktris Hollywood Scarlett Johansson memutuskan untuk mengambil tindakan hukum terhadap aplikasi AI karena menggunakan suaranya untuk iklan online tanpa persetujuannya.

Gugatan ini menandai peristiwa terbaru dari serangkaian kekecewaan yang semakin dirasakan oleh para penyanyi dan aktor karena penyalahgunaan identitas mereka melalui teknologi deepfake.

Seperti yang dilansir Trenasia dari Variety pada Kamis, 2 November 2023, Scarlett Johansson muncul dalam iklan berdurasi 22 detik yang diposting di X oleh aplikasi penghasil gambar AI bernama Lisa AI: 90s Yearbook & Avatar. Laporan tersebut meninjau iklan dari aplikasi AI itu dan dimulai dengan klip behind the scene Scarlett Johansson film Black Widow Marvel, di mana ia berkata “It's Scarlett and I want you to come with me.”

Setelah itu, video bertransisi ke beberapa gambar aktris tersebut dan suaranya yang mirip dengan yang dihasilkan oleh teknologi kecerdasan buatan atau AI, di mana sang aktris tampak mengatakan, “It's not limited to avatars only. You can also create images with texts and even your AI videos. I think you shouldn't miss it.”

Hal itu mungkin akan menimbulkan salah penafsiran bagi para penonton yang mengira Scarlett Johansson benar-benar mempromosikan aplikasi AI tersebut. Padahal, seperti yang dilaporkan oleh Variety, pada video tersebut tampak cetakan halus di bagian bawah layar, dan menyebutkan bahwa gambar tersebut dihasilkan oleh Lisa AI dan tidak ada hubungannya dengan Scarlett Johansson.

Tuntutan Scarlett Johansson kepada Aplikasi AI yang Mengkloning Suaranya

Perwakilan aktris tersebut mengatakan kepada Variety bahwa Scarlett Johansson bukan spokesperson atau juru bicara iklan tersebut atau developer dari aplikasi AI. Pengacara Scarlett Johansson, Kevin Yorn turut memberikan pernyataan bahwa mereka tidak akan menganggap enteng hal-hal tersebut.

Perlu diketahui, bahwa penggunaan nama, suara, tanda tangan, foto, atau kemiripan lainnya tanpa izin merupakan pelanggaran yang dapat dihukum di banyak negara bagian Amerika Serikat termasuk California tempat gugatan itu diajukan. Dikhawatirkan dengan meningkatnya penggunaan AI, kejadian serupa diyakini akan semakin sering terjadi.

Itu tadi penjelasan mengenai aktris Marvel Cinematic Universe Scarlett Johansson yang menuntut aplikasi AI karena menggunakan kloning suaranya.