SCI: Sektor Logistik Miliki Peran Penting untuk Kurangi Dampak Resesi
- "Efisiensi biaya logistik dapat mengurangi potensi kenaikan harga produk dan komoditas yang akan dibeli masyarakat," ujar Setijadi.
Nasional
JAKARTA - Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengungkapkan bahwa sektor logistik memiliki peran penting untuk mengurangi dampak resesi global yang diproyeksikan akan berlangsung pada 2023.
Dikatakan oleh Setijadi, logistik yang efisien pada gilirannya dapat membantu mencegah pelemahan daya beli masyarakat.
"Efisiensi biaya logistik dapat mengurangi potensi kenaikan harga produk dan komoditas yang akan dibeli masyarakat," ujar Setijadi dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu, 12 November 2022.
- Melonjak 766 Persen, Waskita Karya (WSKT) Raup Laba Bersih Rp578 Miliar pada Kuartal III-2022
- Berminat Ngantor di Ibu Kota Nusantara? Cek Syarat dan Jabatannya
- Harga Emas Tertekan Suku Bunga The Fed, Bumi Resources Minerals (BRMS) Genjot Produksi
Setijadi pun mengemukakan bahwa upaya peningkatan efisiensi logistik perlu difokuskan pada proses transportasi karena biayanya berkontribusi sekitar 70% dari total biaya yang dibutuhkan.
Dalam upaya mengefisiensikan logistik lewat perbaikan transportasi, perlu diperhatikan juga jenis produk dan komoditas yang bersangkutan karena ada perbedaan kontribusi biaya transportasi terhadap harga jualnya.
Menurut pengamatan SCI, kontribusi biaya transportasi terhadap harga jual produk minuman berkisar 3%-8%, untuk makanan ringan sekitar 10%-25%, dan semen sekitar 15-20%.
Efisiensi transportasi dapat dilakukan dengan memperhatikan tiga aspek, yaitu kompetensi sumber daya manusia (SDM), proses, dan teknologi.
Kompetensi SDM dalam hal ini tidak hanya berkaitan dengan hal teknis untuk aktivitas operasional harian, tapi juga berhubungan dengan kemampuan manajerial dan perancangan strategi.
Efisiensi pun bergantung pada pada proses yang harus dipahami secara end-to-end dan komprehensif. Setijadi pun mengatakan bahwa proses konsolidasi kerap kali tidak dipahami dengan baik sehingga tidak membuka peluang peningkatan efisiensi.
"Selanjutnya, penggunaan teknologi, termasuk teknologi informasi, tidak dapat ditawar lagi dalam meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional transportasi," kata Setijadi.
- Ada Black Panther! Ini 5 Film Terbaru Tayang di Bioskop Indonesia Bulan November 2022
- Rayakan 53 Tahun Membangun Industri Properti, Agung Podomoro Gelar Booster Run di Vimala Hills
- Jangan Asal Beli! Ini 7 Makanan yang Tidak Boleh Dibeli Saat Diskon
Upaya peningkatan efisiensi pun harus didukung dengan perbaikan dan pengembangan sistem transportasi secara nasional dan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Setijadi berharap pihak pemerintah dapat terus mratakan penyebaran dan meningkatkan kapasitas infrastruktur, termasuk pelabuhan, jaringan jalan, dan rel.
"Dalam jangka panjang, dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia, harus dikembangkan sistem transportasi multimoda dengan transportasi laut sebagai backbone," pungkas Setijadi.