Screenshot_2023-12-04-08-41-16-713_com.android.chrome-edit.jpg
Sains

Seabad Karam, Kapal Ini Tak Sengaja Ditemukan Pembuat Film Dokumenter

  • Dua orang pembuat film dokumenter menemukan sebuah kapal karam di dasar danau Huron, Amerika Serikat.
Sains
Rizky C. Septania

Rizky C. Septania

Author

OHIO- Dua orang pembuat film dokumenter menemukan sebuah kapal karam di dasar danau Huron, Amerika Serikat. Kapal tersebut disinyalir sebagai Kapal "Afrika" yang mengangkut batu bara dari Ohio ke Ontario.

Kapal Afrika diketahui menghilang dalam pelayarannya mengantar batu bara pada Oktober  1895. Membawa 11 anak buah kapal, "Afrika" disinyalir menghilang lantaran terkena badai salju awal musim. Artinya, kapal tersebut telah berada di dasar danau selama 128 tahun.

Yvonne Drebert dan Zach Melnick, pembuat film yang menemukan "Afrika" secara tak sengaja saat tengah membuat film dokumenter terkait quangga, spesies kerang invasif di perairan tersebut.

Saat tengah melakukan survey, para ilmuwan menemukan adanya anomali pada pembacaan sonar mereka. Mereka mendapati ada benjolan. "Ini tidak hal biasa di dasar danau yang datar,” kata Melnick sebagaimana dikutip dari Insider. 

Lebih lanjut, Melnik dan Yvonne yang berspesialisasi dalam videografi bawah air akhirnya mengambil sistem kamera beresolusi tinggi dengan cahaya ultra rendah, dan melakukan perjalanan ke lokasi anomali dan berharap menemukan tumpukan batu

Namun apa yang ditemukan di luar ekspektasi. Saat kendaraan mereka yang dioperasikan dari jarak jauh turun 85 meter, tampak sebuah citra besar muncul dari kedalaman  itu adalah kapal karam. "Kami tidak dapat mempercayainya,” kata Melnick.

Ditutupi Quangga

Saat ditemukan, Bangkai kapal tersebut sulit untuk diidentifikasi. Pasalnya, kapal Afrika tampak tertutupi oleh kerang quagga invasif yang telah merombak ekosistem di Danau Huron.

Meski begitu,  para pembuat film mengatakan bahwa dengan bantuan sejarawan maritim lokal dan arkeolog kelautan, “Afrika” muncul sebagai kemungkinan yang paling mungkin. Pengukuran kapal tersebut cocok dengan pengukuran di "Afrika". Melnick dan Yvonne melihat adanya batu bara tersebar di dasar danau dekat bangkai kapal.

“Ada begitu banyak quagga sehingga danau tersebut menjadi tiga kali lebih jernih dibandingkan sebelum adanya kerang,” kata Yvonne.   Namun Ivonne mengakui quangga juga menyebabkan identifikasi bangkai kapal di Great Lakes menjadi sangat sulit.