Sebagai Komitmen Terhadap Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Bantu IKM di NTB Ciptakan E-Boat
Korporasi

Sebagai Komitmen Terhadap Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Bantu IKM di NTB Ciptakan E-Boat

  • PT PLN (Persero) membantu Industri Kecil Menengah (IKM) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam menciptakan perahu listrik (E-Boat).
Korporasi
Mutia Yuantisya

Mutia Yuantisya

Author

JAKARTA – Melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PLN Peduli, PT PLN (Persero) membantu Industri Kecil Menengah (IKM) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam menciptakan perahu listrik (E-Boat).

Menurut General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran, pembuatan E-Boat merupakan salah satu bentuk komitmen PLN terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik, yaitu electrifying marine.

“Ini merupakan satu lompatan besar di NTB untuk teknologi kendaraan listrik. Setelah sebelumnya berkolaborasi untuk sepeda listrik Matric, PLN kembali meluncurkan E Boat,” ujarnya yang dikutip dari rilis, Jumat, 31 Desember 2021.

Dia mengatakan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN memberikan bantuan sekira Rp500 juta untuk membangun E-Boat dengan menggandeng IKM di bawah binaan Dinas Perindustrian Provinsi NTB.

Tidak hanya kendaraan, PLN pun telah mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.

Sejumlah titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah dibangun yang tersebar di beberapa lokasi, sehingga memudahkan pemilik kendaraan listrik mengisi energi baterai kendaraan.

Menurut General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran menyampaikan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan dari Pemerintah Provinsi NTB, sehingga PLN dapat berkontribusi secara penuh terhadap pengembangan kendaraan listrik di NTB.

Sementara itu, perwakilan IKM M. Kamil yang menciptakan Electric Boat menyampaikan E-Boat yang diproduksi dilengkapi dengan tiga fitur, yaitu smart wireless key, auto balancing atau self balancing, dan black box.

Proses pengisian energi dapat menggunakan listrik 1 phasa dan 3 phasa dengan daya minimal 7.700 VA.

“Penggunaan listrik lebih murah apabila dibandingkan dengan penggunaan minyak. Dengan perahu listrik ini, efisiensinya 5x lebih hemat dibanding menggunakan menggunakan minyak,” kata M. Kamil.

Selanjutnya, baterai yang digunakan berjumlah 10 box dengan masing-masing box memiliki 15 cell.

Rangkaian baterai total berkapasitas 96 Volt 500 AH yang dapat digunakan sekira dua jam di laut dan proses pengisian daya memerlukan waktu dua jam dengan mekanisme fast charging.

Tidak hanya meluncurkan E-Boat, PLN turut menandatangani Perjanjian Kerja Sama antara Disperin Provinsi NTB dengan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumbawa, PLN UP3 Bima terkait dengan pengembangan dan implementasi teknologi perahu listrik.

Meskipun teknologi E-Boat masih perlu pengembangan untuk dapat diproduksi secara massal. Namun, dengan dukungan seluruh pihak, maka bukan tidak mungkin NTB akan leading dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.