Sebanyak Rp2,41 Triliun Dividen Bukit Asam Mengalir ke Pemerintah Lewat Inalum
JAKARTA – Emiten anggota holding pertambangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) berencana membagikan dividen sebesar Rp3,65 triliun. Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90% dari total laba bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp4,1 triliun. Bukit Asam menjadi anggota holding pertambangan di bawah PT Indonesia Asahan Alumunium […]
Industri
JAKARTA – Emiten anggota holding pertambangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) berencana membagikan dividen sebesar Rp3,65 triliun. Jumlah dividen tunai yang dibagikan ini merupakan 90% dari total laba bersih perusahaan tahun 2019 sebesar Rp4,1 triliun.
Bukit Asam menjadi anggota holding pertambangan di bawah PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum. Dari sini, Inalum menjadi pemegang 65,93% saham PTBA. Dengan begitu, Inalum berhak mendapat dividen dari Bukit Asam senilai Rp2,41 triliun.
Melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUSPT) yang berlangsung hari ini, Rabu, 10 Juni 2020, pemegang saham juga menyetujui adanya perubahan susunan pengurus perseroan. Di antaranya mengangkat Hadis Surya Palapa sebagai direktur operasi dan produksi menggantikan Suryo Eko Hadianto.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Selain itu, hasil RUPS mengangkat E. Piterdono HZ, Carlo Brix Tewu, dan Irwandy Arif sebagai komisaris menggantikan Robert Heri, Taufik Madjid, dan Soenggoel Pardamean Sitorus. Sedangkan, Andi Pahril Pawi diangkat sebagai komisaris independen menggantikan Heru Setyobudi Suprayogo.
Sepanjang 2019 lalu, di tengah tren melemahnya harga batu bara, Bukit Asam mampu mencatatkan laba Rp4,1 triliun dengan EBITDA sebesar Rp6,4 triliun. Perseroan berhasil mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp21,2 triliun menjadi Rp21,8 triliun atau sebesar 3% dari tahun sebelumnya.
Pendapatan ini terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar 57%, penjualan batu bara ekspor sebesar 41%, dan aktivitas lainnya sebesar 2% yang meliputi penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan inti sawit, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa.
Pencapaian laba dan pendapatan ini tentu didukung oleh kinerja operasional perusahaan yang mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada tahun 2019, produksi batu bara perseroan mengalami kenaikan 10,2% dari tahun sebelumya atau naik menjadi 29,1 juta ton.
Kapasitas angkutan batu bara juga mengalami kenaikan menjadi 24,2 juta ton atau naik 7,0% dari tahun 2018. Kenaikan produksi dan angkutan batu bara ini mendorong pula kenaikan penjualan batu bara.
Di sisi lain, penjualan batu bara Bukit Asam pada 2019 mencapai 27,8 juta ton atau naik 13% dari tahun sebelumya. Kenaikan volume penjualan ini karena adanya ekspansi ke pasar-pasar potensial seperti Jepang, Hong Kong, Vietnam, Taiwan, dan Filipina serta keberhasilan dalam menambah pasar-pasar potensial baru seperti Australia, Thailand, Myanmar, dan Kamboja.
Tak hanya mendorong penjualan ekspor ke negara-negara Asia, Perseroan juga menerapkan penjualan ekspor batu bara medium to high calorie ke premium market.
Masih pada 2019, Bukit Asam melakukan penjualan saham treasuri dari pembelian kembali saham periode tahun 2013-2015 sebanyak 649 juta saham yang dilaksanakan dalam beberapa tahap di antaranya penjualan saham treasuri pada 2 April 2019 sebanyak 63,17 juta lembar saham dengan harga Rp4.220 per lembar saham, 8 Mei 2019 sebanyak 490,72 juta lembar saham dengan harga Rp3.400 per lembar saham, dan 4 Desember 2019 sebanyak 96 juta saham dengan harga Rp2.500 per lembar saham.
Seiring dengan pengumuman hasil RUPST hari ini, saham PTBA bergerak pada kisaran Rp2.280 sampai Rp2.480. Adapun hingga perdagangan pukul 13:37 WIB, saham PTBA sedang menguat 2,51% ke level Rp2.450 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp27,88 triliun. (SKO)