Sebelum Akhir 2020, Layanan TransJakarta Diperkirakan Pulih
JAKARTA- Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan pihaknya sedang melakukan pembenahan di halte-halte yang rusak akibat aksi penolakan UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh. Dia memperkirakan layanan bus pulih kembali sebelum akhir 2020. “TransJakarta tetap mengupayakan agar semua masyarakat tetap bisa terlayani mobilitasnya terutama kebutuhan dalam hal transportasi untuk kegiatan sehari-hari,” […]
Nasional & Dunia
JAKARTA- Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan pihaknya sedang melakukan pembenahan di halte-halte yang rusak akibat aksi penolakan UU Cipta Kerja yang berakhir ricuh. Dia memperkirakan layanan bus pulih kembali sebelum akhir 2020.
“TransJakarta tetap mengupayakan agar semua masyarakat tetap bisa terlayani mobilitasnya terutama kebutuhan dalam hal transportasi untuk kegiatan sehari-hari,” ujar Sardjono dalam keterangan tertulisnya Sabtu 10 Oktober 2020.
Layanan TransJakarta sejak Jumat 9 Oktober 2020 sebenarnya sudah beroperasi meski dengan penyesuaian. Hal ini karena banyaknya halte rusak parah seperti Halte Bundaran HI dan Halte Tosari.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Ada empat kategori kerusakan halte yang telah didata oleh TransJakarta. Untuk halte dengan kerusakan minimum dipastikan bus tetap dapat melintas dan melayani penumpang.
Selanjutnya untuk halte-halte dengan kerusakan ringan seperti kaca pecah hingga dicoret-coret diharapkan dapat selesai ditangani dalam waktu dua hari.
TransJakarta secara sigap langsung bebenah untuk melakukan pembersihan terhadap halte-halte terdampak. Dimulai dari membersihkan pecahan puing-puing kaca dan puing sisa kebakaran serta mengecat ulang halte.
Untuk pembenahan, TransJakarta dibantu oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seperti Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Dinas Bina Marga dan PPSU. Selain itu serikat pekerja Insan TransJakarta juga ikut dalam pembersihan yang diharapkan bisa rampung dalam dua hari.
Selanjutnya untuk halte dengan kerusakan sedang hingga berat, pihaknya akan memperbaiki halte-halte itu dalam waktu 3-4 minggu ke depan.
Untuk halte dengan kerusakan parah seperti Halte Tosari dan Halte Bundaran HI yang dibakar massa diperkirakan selesai diperbaiki dalam jangka waktu 1-2 bulan.
TransJakarta terus mengimbau kepada pelanggan untuk tetap di rumah saja apabila tidak ada hal mendesak. “Apabila meninggalkan rumah karena terpaksa maka Selalu terapkan 3M yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan selalu menjaga kesehatan,” kata Sardjono.
Pada Kamis 8 Oktober 2020 aksi penolakan UU Cipta Kerja berakhir ricuh di Jakarta dan berakibat pada banyak fasilitas umum rusak. Fasilitas umum yang paling banyak kerusakan adalah halte milik TransJakarta dengan total 46 halte dan kerugian mencapai Rp65 miliar.