Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif di Kantornya
Energi

Sebelum Desember 2024, Vale (INCO) Harus Lepas 11 Persen Saham

  • Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) harus segera melepas 11% saham yang masih miliki sebelum Desember 2024. Jika tidak maka pemerintah akan mencabut izin operasi perusahaan nikel ini.

Energi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menegaskan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) harus segera melepas 11% saham miliknya sebelum Desember 2024. Jika tidak, maka pemerintah akan mencabut izin operasi perusahaan nikel ini.

Arifin menjelaskan saat ini Vale tengah dalam tahap pelepasan atau divestasi saham untuk memperpanjang kontrak karya yang berakhir di 28 Desember 2025, menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

"Vale belum menyampaikan karena prosesnya masih berlangsung, dia itu punya deadline (kontrak) Desember 2025, jadi 1 tahun sebelumnya, Desember 2024 otomatis stop, terlambat pengajuannya," ujarnya di kantor Kementerian ESDM minggu lalu.

Pemerintah ssat ini juga menunggu kepastian penawaran harga pada saham Vale. Hal ini berkaitan dengan sederet rencana investasi hilirisasi produk nikel yang diterima perusahaan, terlebih untuk produk baterai kendaraan listrik.

Menurut Arifin, ada beberapa perusahaan global yang sudah menyatakan komitmen investasi dengan Vale Indonesia yakni Ford, Volkswagen, Huayou untuk pembangunan smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL), dan Shandong Xinhai Technology untuk pembangunan smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF).

Namun berdasarkan UU No 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Minerba, badan usaha pemegang IUP atau IUPK pada tahap kegiatan operasi produksi yang sahamnya dimiliki oleh asing wajib melakukan divestasi saham sebesar 51 persen secara berjenjang kepada negara.

Kementerian ESDM Belum Putuskan Pengendali

Sebelumnya, adu kuat antara PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan Holding BUMN Tambang MIND ID tampaknya belum akan berakhir kendati kesepakatan divestasi sudah mulai menemui titik terang.

Vale membuka peluang divestasi saham lebih besar dari 11% pada hasil rapat terakhir yang digelar pada 4 Mei 2023 dengan sejumlah syarat. Walaupun negara berpotensi memiliki saham INCO dengan porsi minimal 51%, namun Arifin bersikeras agar MIND ID memegang kendali operasional perusahaan sekaligus konsolidasi keuangan di Vale.

Sejauh ini Kementerian ESDM, tengah membahas pihak yang akan mengendalikan operasional dan konsolidasi finansial perusahaan setelah Indonesia menjadi pemilik saham mayoritas. Hal ini muncul setelah desakan Komisi VII DPR mengkonsolidasi aset dan laporan keuangan PT Vale Indonesia masuk ke dalam pembukuan kekayaan Indonesia, di mana saat ini masih dilakukan Vale Canada Limited (VCL) sebagai pemegang saham utama perusahaan.

"Nanti dibicarakan, saya belum bisa expose apa yang belum confirm," ungkapnya di kantor Kementerian ESDM, Jumat 16 Juni 2023.

Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per Juni 2023, komposisi pemegang saham Vale Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) di antaranya Vale Canada Limited dengan porsi 43,79%, MIND ID 20%. Sementara itu, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd mengempit 15,03% saham INCO. Sedangkan untuk saham masyarakat atau publik tercatat sejumlah 21,18% yang terdiri dari pemodal asing 59,47%, dan pemodal nasional 40,53%.