Sebesar Neptunus, Inilah Planet Paling Bersinar di Ekstrasurya
- Sebesar Neptunus, Ini lah Planet Paling Bersinar di Ekstrasurya
Sains
FLORIDA - Astronom menemukan planet ekstrasurya yang paling bersinar di jagat raya. Exoplanet yang diberi nama LTT9779 b diketahui memantulkan 80% cahaya dari bintangnya.
Planet ini memantulkan cahaya lebih banyak dari Venus. Sebagaimana diketahui, Venus yang memiliki atmosfer padat memantulkan 75% cahaya matahari sehingga membuatnya bersinar terang. yang mengorbit sangat dekat dengannya.
Semakin terang pantulan menandakan panasnya suhu planet tersebut. Pada eksoplanet LTT9779 b para peneliti percaya bahwa planet ini tertutup awan silikat dan logam cair yang membuatnya sangat reflektif. Ditambah lagi, jarak orbit dengan bintangnya terbilang dekat sehingga menyebabkan planet ini punya suhu sangat tinggi.
- Resmikan Cisumdawu, Jokowi Harap Jalan Tol Mampu Permudah Konektivitas Bandara Kertajati
- Rayakan HUT ke-110, Aston Martin Luncurkan Mobil Ultra-Eksklusif Seharga Rp29,4 Miliar
- 4 Fakta Menarik Sri Prakash Lohia, Bos Indorama Sekaligus Orang Terkaya ke-4 Indonesia
"Bayangkan dunia yang terbakar, dekat bintangnya, dengan awan logam berat melayang tinggi, menghujani tetesan titanium," kata peneliti dari Universitas Diego Portales sebagaimana dikutip TrenAsia.com dari Digital Trends Rabu, 12 Juli 2023.
Awan yang Membingungkan
LT9779 b diketahui memiliki ukuran sebesar Neptunus. Ia memantulkan 80% cahaya bintang sehingga menjadikannya cermin terbesar di alam semesta. Kemilau ini ditemukan melalui pengukuran terperinci yang dilakukan oleh Cheops ESA terhadap jumlah cahaya yang berasal dari sistem planet-bintang.
Planet ini diduga memiliki sihu sangat panas. Namun, adanya awan di planet tersebut membuat Ilmuwan merasa binging. Suhu permukaan di sana mencapai 2.000 derajat Celcius. Suhu tersebut diketahui terlalu panas untuk membentuk awan air atau bahkan logam.
“Benar-benar teka-teki, sampai kami menyadari bahwa kami harus memikirkan pembentukan awan ini dengan cara yang sama seperti pembentukan kondensasi di kamar mandi setelah mandi air panas,” jelas peneliti dari Observatorium Côte d'Azur, Vivien Parmentier .
- Canggih! WhatsApp Akan Mudahkan Pengguna Kirim Video HD
- 7 Kebiasaan yang Dimiliki Oleh Orang Sukses, Tertarik Melakukannya?
- 3 Langkah Toyota Motor Manufacturing Indonesia Terapkan ESG dalam Aspek Lingkungan
Ia mengumpamakan,untuk membuat uap di kamar mandi, terllebih dahulu pengguna bisa mendinginkan udara sampai uap air mengembun. Cara lain, atau Anda bisa membiarkan air panas mengalir sampai awan terbentuk karena udaranya sangat jenuh dengan uap sehingga tidak bisa menahan lagi.
"LTT9779 b dapat membentuk awan logam meskipun sangat panas karena atmosfernya terlalu jenuh dengan uap silikat dan logam,” tambahnya.
Neptunus Panas
Planet ini dikategorikan sebagai hal tidak biasa karena ukuran dan lokasinya. LTT9779 berukuran 4,7 kali Bumi. Karenanya, peneliti memberi julukan planet ini sebagai Neptunus panas yang jarang ditemukan mengorbit begitu dekat dengan bintangnya .
“Itu adalah planet yang seharusnya tidak ada. Kami berharap planet seperti ini memiliki atmosfer yang diterbangkan oleh bintangnya, meninggalkan batuan kosong," kata Vivien.
Lebih lanjut, para peneliti berteori bahwa itu bisa jadi awan metalik yang melindungi atmosfer planet dengan memantulkan cahaya dan mencegahnya menjadi terlalu panas mencegah atmosfer mendidih.