Sebulan Jadi Dirut, Manoj Punjabi Tinggalkan Net TV, Apa yang Terjadi?
- PT Net Visi Media Tbk (NETV) atau Net TV baru saja mengumumkan perubahan signifikan dalam struktur kepemimpinannya. Direktur Utama perusahaan, Manoj Dhamoo Punjabi, bersama Komisaris Utama Shania Manoj Punjabi dan Komisaris Independen Dian Adhitama, resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
Bursa Saham
JAKARTA - PT Net Visi Media Tbk (NETV) atau Net TV baru saja mengumumkan perubahan signifikan dalam struktur kepemimpinannya. Direktur Utama perusahaan, Manoj Dhamoo Punjabi, bersama Komisaris Utama Shania Manoj Punjabi dan Komisaris Independen Dian Adhitama, resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
Surat pengunduran diri ketiganya diterima pada 5 November 2024 dan telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 7 November 2024.
Dalam keterangan resminya, Net TV menyampaikan bahwa pengunduran diri ini menjadi bagian dari restrukturisasi besar-besaran di tubuh perusahaan. "Pengunduran diri Direksi dan Dewan Komisaris ini telah disetujui para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa," tulis perusahaan dalam laporan keterbukaan informasi dikutip pada Sabtu, 9 November 2024.
- Mengenal Budaya Kerja di Perusahaan Korea Selatan
- 6 Tips Perencanaan Keuangan untuk Orang Tua Baru
- Harga Sembako di Jakarta: Ayam Broiler/Ras Naik, Beras IR. II (IR 64) Ramos Turun
Langkah ini mencerminkan dinamika internal yang cukup signifikan bagi Net TV, terutama setelah PT MD Entertainment Tbk (FILM) milik Manoj Punjabi mengambil alih 80,05% saham perusahaan dengan nilai transaksi mencapai Rp1,65 triliun. Akuisisi yang dilakukan pada 26 Agustus 2024 ini menjadikan MD Pictures sebagai pemegang saham pengendali baru.
Setelah akuisisi, Manoj dan Shania Punjabi sempat bergabung dalam jajaran manajemen Net TV pada 10 Oktober 2024. Langkah ini memberikan sinyal strategis bahwa mereka berupaya membawa perusahaan ke arah baru bersama tim yang terdiri dari Priyadarshi Anand dan Surya Hadiwinata di jajaran direksi serta Sanjeva Advani dan Dian Adhitama di jajaran komisaris.
Namun, pengunduran diri tersebut mengindikasikan adanya arah kebijakan baru di tubuh Net TV. Perusahaan yang selama ini dikenal sebagai pelopor televisi digital di Indonesia kini menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan relevansi di tengah persaingan industri hiburan dan media.
Rekam Jejak Manoj Punjabi dan MD Entertainment
Manoj Punjabi, sosok di balik kesuksesan MD Entertainment, memiliki latar belakang yang kuat di industri hiburan. MD Entertainment, yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2018, sukses menghimpun dana segar senilai US$19 juta atau setara Rp309,16 miliar.
Pada Oktober 2021, perusahaan ini juga menarik perhatian Tencent, raksasa teknologi asal China, yang membeli 14,6% sahamnya. Investasi ini menunjukkan pandangan positif Tencent terhadap industri konten di Indonesia dan keyakinan terhadap kepemimpinan pasar serta potensi pertumbuhan MD Pictures.
Saat ini, Manoj tercatat sebagai salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan mencapai US$1,7 miliar atau setara Rp27,66 triliun. Dengan pengalamannya, keputusan mundur ini menjadi sorotan, apakah akan membuka peluang baru atau menandakan tantangan bagi Net TV.
Masa Depan Net TV di Tengah Persaingan
Perubahan ini terjadi di tengah upaya Net TV memperkuat posisinya di pasar media digital. Setelah akuisisi besar-besaran, fokus perusahaan diperkirakan akan bergeser untuk menyesuaikan model bisnis dengan tren hiburan digital. Meski begitu, restrukturisasi ini memunculkan pertanyaan besar tentang stabilitas dan arah strategis perusahaan ke depan.
Sementara itu, di lantai bursa pada penutupan Jumat, 8 November 2024, saham NETV tercatat melemah 7,20% ke level Rp140 per saham. Penurunan ini membuat saham perusahaan tersebut tergerus 15,15% sepanjang satu minggu terakhir.
Perlu dicatat bahwa sejak diakusisi oleh MD Entertainment, NETV mengumumkan rencana reverse stock split dengan rasio 2:1 pada 21 Oktober 2024. Rasio tersebut berarti setiap 2 saham dengan nominal Rp100 akan digabungkan menjadi 1 saham bernominal Rp200.