Kelelawar
Sains

Sedang Heboh, Inilah Asal Usul Virus Nipah

  • Penebangan hutan telah membuat kelelawar kehilangan habitat mereka, mendorong mereka mendekati pemukiman manusia dan peternakan. Inilah yang memungkinkan virus Nipah berpindah dari kelelawar ke babi, dan akhirnya dari babi ke manusia.
Sains
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA -  Virus Nipah kembali menjadi sorotan setelah kasus baru-baru ini mencuat di berbagai negara. Sama seperti dengan Covid 19 asal-usul virus ini diduga berasal dari spesies kelelawar.

Virus Nipah pertama kali teridentifikasi di sebuah peternakan babi yang berada di Malaysia, pada tahun 1998. Pada saat itu, hewan-hewan tersebut menunjukkan gejala demam, kesulitan bernapas, dan bahkan kejang. Penelitian selanjutnya mengungkap bahwa virus ini berasal dari kelelawar buah yang menularkannya ke babi.

Hal menarik dalam temuan ini adalah virus tidak menyebabkan penyakit pada kelelawar, tetapi dapat menyebar dari kelelawar ke hewan lain, seperti babi. Penebangan hutan telah membuat kelelawar kehilangan habitat mereka, mendorong mereka mendekati pemukiman manusia dan peternakan. Inilah yang memungkinkan virus Nipah berpindah dari kelelawar ke babi, dan akhirnya dari babi ke manusia.

Virus Nipah termasuk dalam kelompok Paramyxovirus yang merupakan virus RNA. Kelompok virus ini juga dapat menyebabkan penyakit lain, seperti pneumonia, gondongan, dan campak.

Penularan virus Nipah dapat terjadi ketika manusia bersentuhan langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi, seperti air liur, darah, dan urine. Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa seseorang bisa terinfeksi Virus Nipah melalui konsumsi daging hewan yang terinfeksi, terutama jika daging tersebut dimasak kurang matang.

Kasus-kasus baru yang melibatkan Virus Nipah menunjukkan pentingnya pemahaman lebih mendalam tentang ekologi virus ini dan upaya konservasi habitat kelelawar sebagai salah satu langkah pencegahan utama. 

Masyarakat juga harus lebih waspada dan berhati-hati dalam berinteraksi dengan hewan yang potensial menjadi inang atau perantara penularan virus ini. Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko penyebaran Virus Nipah dan melindungi kesehatan masyarakat secara keseluruhan.