Segar Kumala (BUAH) Usulkan Pembagian Dividen Rp23 Per Saham
- Usulan dividen tahun buku 2023 oleh Segar Kumala (BUAH) jauh lebih besar dibandingkan pembagian dividen tahun lalu sebesar Rp14 per saham.
Korporasi
JAKARTA – Emiten distributor buah-buahan PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) berencana melakukan pembagian dividen kepada pemegang saham dengan usulan mencapai level Rp23 per saham.
Sekretaris Perusahaan Segar Kumala Indonesia Syanne menyampaikan aksi korporasi ini masih harus menunggu persetujuan para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dihelat pada 2 Mei mendatang.
Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan pembagian dividen tahun buku 2022 "Nominal dividen yang diusulkan untuk dividen tahun buku 2023 sebesar Rp23 per saham," demikian pernyataan Syanne dalam siaran pers pada Senin, 22 April 2024.
- Rupiah Menguat Jelang Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres 2024
- Pendapatan Tebal, Rugi Bank Aladin Menciut jadi Rp44 Miliar
- Saham GOTO dan EXCL Top Gainers LQ45 Saat IHSG Dibuka Menguat
Asal tahu saja, pada tahun buku 2022, emiten buah-buahan yang menggunakan kode BUAH membagikan dividen sebesar 53% dari laba bersih periode tersebut yaitu senilai Rp14 per saham atau setara Rp14 miliar.
Syanne menekankan bahwa dengan rencana pembagian dividen ini, BUAH tidak hanya menegaskan komitmennya kepada para pemegang saham, tetapi juga mengungkapkan apresiasi atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh para pemegang saham.
Menurutnya, langkah ini merupakan bentuk konkrit dari keseriusan perseroan untuk terus berkembang. "Moment ini telah dinanti-nantikan oleh semua pihak dan menjadi momentum penting untuk menunjukkan stabilitas serta pertumbuhan yang sehat dari perseroan," tandas Syanne.
Kinerja Keuangan 2023
Merujuk laporan keuangan per 31 Desember 2023, BUAH berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp38,77 miliar. Raihan ini melesat sebesar 45% secara tahunan dibandingkan periode sama tahun lalu dengan perolehan laba bersih sebesar Rp26,61 miliar.
Peningkatan laba bersih itu didorong oleh pertumbuhan penjualan bersih yang melesat 28% secara tahunan menjadi Rp1,78 triliun dari posisi penjualan bersih BUAH tahun sebelumnya yang hanya Rp1,39 triliun.
Namun, beban pokok penjualan BUAH sepanjang 2023 juga ikut meningkat menjadi Rp1,63 triliun. Padahal, pada tahun buku 2022, emiten distributor buah-buahan hanya mengeluarkan bebab pokok penjualan sebesar Rp1,27 triliun.
Secara keseluruhan, BUAH mencatatkan total aset senilai Rp340,77 miliar, mengalami penurunan tipis dari akhir tahun 2022 yang mencapai Rp345,65 miliar. Sementara itu, ekuitas dan liabilitasnya masing-masing tercatat sebesar Rp178,39 miliar dan Rp162,38 miliar.
Dari lantai bursa, saham BUAH pada perdagangan Senin, 22 April 2024, pukul 10:45 WIB, terpantau melemah 3,03% ke level Rp1.120 per saham. Sepanjang tahun ini atau secara year-(to-date/ytd) telah tertekan sebesar 46,93%.
Rencana Bisnis 2024
Dalam mengarungi tahun 2024, BUAH menargetkan penambahan kapasitas sebesar 400 ton dari pembukaan cold storage baru ke area Kalimantan, tepatnya di kota Pekanbaru & Samarinda. Langkah ini dilakukan setelah pembukaan cabang ke 3-nya di pulau Sumatera pada akhir tahun 2023.
Penambahan kapasitas sebesar 400 ton ini terdiri dari penambahan kapasitas baru sebesar 250 ton untuk cold storage di kota Pekanbaru serta penambahan sebesar 150 ton untuk cold storage di kota Samarinda.
Sehingga, melalui pembukaan cabang ke-15 dan 16 ini maka total kapasitas yang dimiliki BUAH secara keseluruhan menjadi 7.905 ton. "Manajemen optimis terhadap potensi dari lokasi cabang terbaru BUAH serta permintaan pasar akan produk buah impor segar yang terus meningkat setiap tahunnya," ujar Syanne pada Jumat, 19 April 2024.
Syanne juga menambahkan ekspansi ini selaras dengan target perseroan membuka dua cabang di tahun ini. Hal ini demi mendorong akses yang lebih mudah terhadap produk buah impor bagi masyarakat.