Cimory Dairyland, Taman Bermain Milik Cimory yang Cocok Jadi Destinasi Wisata untuk Keluarga
Korporasi

Segar, Uang Produsen Susu Cimory (CMRY) Melimpah Ruah

  • Kinerja laba bersih 2023 susu Cimory (CMRY) yang mengesankan ini dapat digunakan oleh investor untuk menilai kesehatan likuiditas perusahaan.
Korporasi
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) yang dikenal sebagai produsen susu bermerk Cimory sukses menutup tahun buku 2023 dengan pencapaian moncer yang dilihat dari kenaikan laba bersih 17,08% secara tahunan menjadi Rp1,24 triliun. 

Pertanyaanya, apakah kinerja laba bersih yang mengesankan dari Cimory sepanjang 2023 dapat dijadikan indikator oleh investor untuk menilai sejauh mana kesehatan likuiditas perusahaan tersebut?

Dalam konteks ekonomi, penilaian tersebut mencakup kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dengan menggunakan aset yang dapat dicairkan. Salah satu contoh rasio likuiditas melibatkan perbandingan antara aset lancar dan kewajiban lancar.

Berdasarkan laporan kinerja keuangan perseroan yang dipublikasikan perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 6 Maret 2024, emiten bersandikan saham CMRY ini berhasil meningkatkan total asetnya sebesar 13,18% secara tahunan menjadi Rp7,04 triliun dibandingkan dengan jumlah aset tahun buku 2022, yakni sebesar Rp6,22 triliun. 

Lebih lanjut, jumlah aset lancar produsen susu sehat ini mencapai angka Rp4,53 triliun. Jumlah tersebut jauh lebih besar dengan presentase  81,20% dibandingkan aset tidak lancar yang berada di level Rp2,50 triliun.

Berlandaskan paradigma di atas, dapat disimpulkan kondisi keuangan Cimory sangat kuat dari segi likuiditas. Aset yang paling likuid, yaitu kas dan setara kas, mencapai Rp2,19 triliun, menunjukkan kecenderungan positif perusahaan untuk menyimpan dana dalam bentuk investasi yang dapat segera dicairkan, seperti deposito bank.

Di sisi lain, jumlah ekuitas emiten besutan Bambang Sutantio ini jauh lebih besar daripada liabilitas. Adapun ekuitas CMRY per 31 Desember 2023 berada di angka Rp5,94 triliun naik dari periode sebelumnya yang hanya Rp5,25 triliun. 

Sedangkan liabilitas perseroan berada di level Rp1,10 triliun naik tipis dari tahun buku 2022, yakni di level Rp964,91 miliar. Meski jumlah liabilitas sepanjang 2023 mengalami kenaikan, Cimory tidak terlalu kelimpungan lantaran jumlah aset lancar yang dimiliki perseroan masih jauh lebih besar. 

Pendapatan dan Performa Saham

Asal tahu saja, peningkatan laba bersih CMRY didorong oleh pertumbuhan penjualan bersih sebesar 21,86% YoY, mencapai Rp7,77 triliun dibandingkan dengan Rp6,37 triliun pada tahun buku 2022. 

Bila dirinci penjualan berdasarkan segmen, penjualan produk olahan susu Cimory menyumbang sebesar Rp3,65 triliun, sementara segmen makanan konsumsi (consumer foods) berkontribusi sebesar Rp4,12 triliun.

Adapun beban penjualan dan pemasaran perusahaan meningkat menjadi Rp1,62 triliun dari Rp1,27 triliun tahun sebelumnya. Sementara itu, beban umum dan administrasi mencapai Rp193,85 miliar dibandingkan dengan Rp134,17 miliar pada periode yang sama tahun 2022.

Dengan demikian, laba bruto CMRY yang melantai di BEI pada 2021 lalu, mengalami kenaikan sebesar 21,14% YoY, mencapai Rp3,23 triliun dibandingkan dengan Rp2,66 triliun pada periode sebelumnya.

Berdasarkan data IDX Mobile pada penutupan perdagangan sesi I Kamis, 7 Maret 2024, saham CMRY diparkir di level Rp4.380 per saham. Nominal tersebut menguat 4,40% dari harga pembukaannya sebesar Rp4,220 per saham. 

Dari sisi variasi harga, saham ini bergerak di kisaran Rp4.160-4.400 per saham. Selama sesi tersebut, volume perdagangan saham ini berada di angka 1,31 juta lembar saham dan market caap berada di level 34,83 triliun. 

Tambahan, Cimory resmi IPO di BEI pada 6 Desember 2021 lalu, dengan mengumpulkan dana segar Rp3,66 triliun melalui harga penawaran umum perdana sebesar Rp3.080 per saham. Dengan demikian, saham CMRY telah melesat sebanyak 42,21% sejak pertama kali go public di pasar modal.