Ilustrasi form pajak
Nasional

Segera Dieksekusi Luhut, Apa Itu Family Office?

  • Luhut menyatakan niatnya untuk menyusun insentif yang lebih kompetitif dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia, dan Singapura. Tujuannya untuk menarik minat investor dan konglomerat asing agar mau berinvestasi melalui family office di Indonesia.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan akan segera mengusulkan penerapan konsep family office kepada Presiden Prabowo Subianto pada bulan Februari 2025. Menurut Luhut, inisiatif tersebut telah melalui studi panjang dan mendalam untuk memastikan kesesuaiannya dengan kondisi ekonomi dan regulasi di Indonesia.

Luhut menyatakan niatnya untuk menyusun insentif yang lebih kompetitif dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia, dan Singapura. Tujuannya untuk menarik minat investor dan konglomerat asing agar mau berinvestasi melalui family office di Indonesia.

“Kalau saya bertemu presiden, saya berusaha ya bulan depan harus kita jadikan,” ungkap Luhut dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 15 Januari 2024.

Gagasan untuk menerapkan family office pertama kali disampaikan oleh Luhut saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dalam acara World Water Forum (WWF) yang diadakan pada bulan Mei 2024 di Bali, Luhut mendorong Bali untuk menjadi hub family office seperti Hong Kong dan Singapura.

“Kita sudah lama studi dan kita tidak mau kalah dengan negara tetangga kita. Jangan sampai kita didahului,” tambah Luhut.

Sejak Juli 2024, beberapa konglomerat asing telah menunjukkan minat terhadap program family office di Bali. Menanggapi minat tersebut, tim dari Indonesia telah bekerja keras dengan melakukan kunjungan dan studi banding ke negara-negara yang sudah sukses menerapkan konsep serupa, seperti Uni Emirat Arab, Hong Kong, dan Singapura.

Selain Bali, Luhut berharap konsep family office ini dapat diperluas ke Jakarta dan Ibu Kota Nusantara (IKN). Dengan demikian, Indonesia bisa menjadi salah satu destinasi utama bagi family office di kawasan Asia, meningkatkan daya saing ekonomi dan menarik lebih banyak investasi asing.

Rencana ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian Indonesia, terutama dalam hal peningkatan investasi asing dan penguatan posisi Indonesia sebagai hub investasi di Asia.

Apa Itu Family Office?

Family office merupakan entitas swasta yang bertujuan untuk mengelola kekayaan keluarga besar, termasuk investasi, pajak, perencanaan warisan, dan kegiatan filantropi. Pemerintah Indonesia, melalui Luhut Binsar Pandjaitan, berencana membuka family office untuk mengelola kekayaan para "crazy rich" di Tanah Air. 

Menurut Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Raden Aswin Rahadi, tujuan dari family office adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kekayaan keluarga lintas generasi, meminimalkan risiko, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi.

Manfaat dari keberadaan family office meliputi efisiensi dan akuntabilitas dalam pengelolaan kekayaan, diversifikasi investasi, profesionalisme, serta pemanfaatan teknologi. 

"Tentunya dengan meminimalkan risiko dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi," terang Aswin di Bandung, dilansir laman resmi ITB.

Namun, tantangan yang dihadapi cukup besar, family office juga memicu perdebatan tentang transparansi, regulasi, dan biaya operasional yang tinggi. "Menjadi penting untuk mengevaluasi regulasi dan birokrasi yang berlaku agar dapat mendukung keberadaan mereka, seperti yang dilakukan Singapura untuk menarik minat mereka," pungkas Aswin.

Dari segi ekonomi, kehadiran family office diharapkan dapat meningkatkan investasi dalam negeri, memperkuat keahlian di sektor keuangan, serta mendorong stabilitas pasar melalui diversifikasi dana ke berbagai sektor ekonomi.