Segera Listing di BEI, Bank Muamalat Siapkan Skema Ini
- Kinerja semester pertama 2023 positif, Bank Muamalat beberkan skema penawaran saat pencatatan saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini.
Pasar Modal
JAKARTA – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk atau Bank Muamalat membeberkan skema penawaran saat pencatatan saham atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini.
Direktur Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan sebagai perusahan terbuka sejak 1993, bersiap listing di BEI pada 2023. Namun, aksi korporasi tersebut hanya sebatas pencatatan saham di pasar modal tanpa diikuti penawaran umum, sehingga tidak ada skema pemilikan saham.
“Kami berharap dengan tercatatnya saham Bank Muamalat di BEI nanti dapat turut berkontribusi dalam memperbesar dan mengembangkan pasar modal syariah di Indonesia,” ujar Indra dalam keterangan resmi dikutip Rabu 16 Agustus 2023.
- Honda–Pertamina Riset Bersama Penggunaan Mobil Listrik Niaga
- Jokowi Tambah Gaji ASN 8 Persen Tahun Depan, Uang Pensiun Juga Naik
- Peru Mulai Bangkit dari Keterpurukan Ekonomi
Indra kemudian menjelaskan tujuan listing selain memenuhi ketentuan regulator, yakni memberikan kesempatan kepada publik untuk dapat memiliki saham Bank Muamalat, serta untuk menambah likuiditas efek syariah di pasar modal.
Terkait rencana tersebut, Bank Muamalat telah mengumpulkan data terkait kepemilikan saham yang mulai dilakukan dari kantor pusat dan cabang. Para pemegang saham juga dianjurkan melengkapi data-data kepemilikan dengan formulir yang dapat diunduh situs resmi pionir bank syariah ini.
Tumbuh Positif
Masih dari sumber yang sama, Indra menjelaskan jika pada semester pertama 2023, aset Bank Muamalat mencapai Rp63,9 triliun atau tumbuh 6,7 persen secara tahunan. Nominal itu menjadi sepanjang sejarah bank ini berdiri.
“Hasil ini menjadi indikator penting bahwa turnaround plan Bank Muamalat berjalan dengan lancar. Di tengah situasi bisnis yang menantang, Bank Muamalat mampu mewujudkan pertumbuhan bisnis yang sehat dan profit berkesinambungan,” ujar Indra.
Indra mengatakan pertumbuhan aset tersebut didorong oleh peningkatan pembiayaan yang tumbuh 7,8 persen secara tahun menjadi sebesar Rp20,4 triliun. Adapun, pertumbuhan tertinggi tercatat pada pembiayaan berbagi hasil (musyarakah) yang tumbuh 22,3 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga menunjukkan kinerja positif. yakni sebesar Rp47,6 triliun atau tumbuh sebesar 5,2 persen secara tahunan, dengan komposisi dana murah (Current Account & Saving Account/CASA) mencapai Rp20,7 triliun.
Indra menegaskan, kinerja positif tersebut berhasil mengerek profitabilitas Bank Muamalat, tercatat Per 30 Juni 2023, laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp40,9 miliar, atau tumbuh 52,1 persen secara tahunan.
Sebagai informasi, per 30 Juni 2023, total modal Bank Muamalat tercatat sebesar Rp7,0 triliun. Adapun rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 31,28 persen per akhir Juni 2023. Itu artinya berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator.