
Segmen Herbal Pulih, Laba SIDO Melonjak 23 Persen di 2024
- PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan kinerja solid sepanjang tahun 2024 dengan laba bersih sebesar Rp1,17 triliun, tumbuh 23% dibanding tahun sebelumnya.
Korporasi
JAKARTA - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mencatatkan kinerja solid sepanjang tahun 2024 dengan laba bersih sebesar Rp1,17 triliun, tumbuh 23% dibanding tahun sebelumnya. Perolehan ini sedikit di atas ekspektasi konsensus analis serta target manajemen yang mematok pertumbuhan laba minimal 10% YoY.
Berdasarkan laporan yang dirilis oleh Stockbit, pada kuartal IV 2024 (4Q24) saja, SIDO membukukan laba bersih Rp393 miliar, naik 8% dibanding periode yang sama tahun lalu dan melonjak 132% dibanding kuartal sebelumnya.
Analis Stockbit, Edi Chandren, mencatat bahwa pemulihan segmen herbal serta peningkatan belanja iklan dan promosi menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan laba perusahaan.
- Simak Cara Tukar Uang Baru di Bank Indonesia Anti Gagal Via Aplikasi PINTAR BI
- Gas Alam Pacu Pendapatan RAJA Naik 24,91 Persen, Tapi Kenapa Laba Bersih Seret?
- Bank Mandiri Sabet Penghargaan Best FX Bank 2025 dari Global Finance
Segmen Herbal Pulih, Iklan dan Promosi Ditingkatkan
Pendapatan dari segmen herbal, yang merupakan kontributor utama bagi bisnis SIDO, kembali tumbuh menjadi Rp943 miliar di 4Q24, meningkat 6% YoY dan naik 118% dibanding kuartal sebelumnya. Menurut laporan Stockbit, pemulihan ini berkontribusi pada pertumbuhan total pendapatan SIDO di tahun 2024 yang mencapai Rp4,35 triliun, naik 10% dibanding tahun sebelumnya.
“Pemulihan segmen herbal yang terjadi di kuartal IV menjadi faktor utama yang mendorong pendapatan perusahaan kembali ke jalur pertumbuhan,” ujar Edi Chandren dalam analisisnya pada Jumat, 7 Maret 2025.
Keuntungan yang lebih besar ini sebagian besar dialokasikan untuk meningkatkan belanja iklan dan promosi (A&P), yang naik menjadi Rp188 miliar di 4Q24, atau meningkat 17% dibanding tahun lalu. Hal ini berdampak pada kenaikan biaya operasional perusahaan menjadi Rp308 miliar di kuartal tersebut, naik 26% YoY.
Meski begitu, Chandren menambahkan bahwa keuntungan operasional inti perusahaan tetap tumbuh 19% sepanjang tahun menjadi Rp1,47 triliun, dengan laba sebelum pajak dan bunga (EBIT) meningkat 24% YoY.
Target 2025: Pertumbuhan 10%
Menatap tahun 2025, manajemen SIDO menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 10% YoY, lebih tinggi dibandingkan ekspektasi analis yang memproyeksikan pertumbuhan di kisaran 8%.
“Target pertumbuhan 10% yang ditetapkan manajemen menunjukkan optimisme terhadap pemulihan pasar dan strategi bisnis ke depan,” jelas Chandren.
Untuk memberikan pembaruan lebih lanjut terkait strategi dan prospek bisnis ke depan, SIDO akan mengadakan pertemuan dengan investor (earnings call) pada Senin, 10 Maret 2025.
Dari sisi pergerakan saham, hingga pukul 14.09 WIB, nilai emiten SIDO bergerak menguat 1,74% ke level Rp590 per saham. Sementara itu, secara year to date, saham ini juga terpantau melesat yang lumayan di kisaran 0,85%.