<p>Lanskap pemukiman dan gedung pencakar langit diambil dari kawasan Grogol, Jakarta, Kamis, 5 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional & Dunia

Segmen Korporasi Jadi Pemicu Utama Perlambatan Kredit

  • JAKARTA – Penyaluran kredit perbankan masih lesu hingga saat ini. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), per Oktober 2020 penyaluran kredit tercatat minus 0,9% year-on-year (yoy). Nilainya sebesar Rp5.484,9 triliun, lebih rendah dibandingkan September 2020, yakni Rp5.531 triliun. Direktur Eksekutif BI Onny Widjanarko menyebut, penurunan ini utamanya disebabkan oleh segmen korporasi. “Kredit korporasi turun lebih dalam […]

Nasional & Dunia

Aprilia Ciptaning

JAKARTA – Penyaluran kredit perbankan masih lesu hingga saat ini. Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), per Oktober 2020 penyaluran kredit tercatat minus 0,9% year-on-year (yoy). Nilainya sebesar Rp5.484,9 triliun, lebih rendah dibandingkan September 2020, yakni Rp5.531 triliun.

Direktur Eksekutif BI Onny Widjanarko menyebut, penurunan ini utamanya disebabkan oleh segmen korporasi.

“Kredit korporasi turun lebih dalam atau minus 1,6 persen,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin, 30 November 2020. Selain itu, penyaluran kredit untuk debitur perorangan juga tercatat rendah, hanya 0,6% yoy.

Apabila ditinjau dari jenis penggunaan, kredit investasi (KI), kredit konsumsi (KK), dan kredit modal kerja (KMK) juga melambat.

Masing-masing tercatat lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Pertama, KI sebesar 1,4% yoy atau lebih rendah dibandingkan dengan September 2020 sebesar 3,4% yoy.

Perlambatan ini hampir terjadi di semua sektor, seperti pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,8% yoy. Padahal, KI keempat sektor ini sebelumnya tumbuh 1,2% yoy.

Selain itu, sektor lain adalah perdagangan, hotel dan restoran (PHR) yang tercatat minus 1,9% yoy, lebih dalam dibandingkan minus 1,6% yoy pada bulan sebelumnya.

Adapun untuk KK, pertumbuhan pada Oktober 2020 tercatat 0,1% yoy. Angka ini juga lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 0,8% yoy. Terakhir, meski membaik dibandingkan September 2020, KMK periode ini tercatat masih minus 2,7% yoy.

Kredit Properti Meningkat, UMKM Melambat

Meskipun demikian, pertumbuhan kredit masih terjadi di sektor properti. BI melaporkan, presentase penyaluran naik dari 2,2% yoy pada September 2020, menjadi 3,1% yoy pada Oktober 2020.

“Faktor utama pendorongnya, yakni kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kontruksi,” tutur Onny. Disebutkan lebih lanjut, KPR naik menjadi 2,4% yoy, dari bulan sebelumnya 2,1% yoy. Sementara untuk kredit kontruksi, peningkatannya menjadi 3,4% yoy dari sebelumnya 0,9% yoy.

Namun, periode ini kredit untuk segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mengalami penurunan menjadi minus 1,6% yoy.

Penurunan utama berasal dari skala mikro yang minus 10,1% yoy, skala kecil sebesar 4,1% yoy, dan skala menengah yang minus 0,7% yoy.