Seimbangkan Keuangan dengan Diversifikasi Aset, Kenali Jenis-Jenisnya
Keseimbangan keuangan menjadi hal yang ingin digapai oleh setiap individu, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan.
Gaya Hidup
JAKARTA – Keseimbangan keuangan menjadi hal yang ingin digapai oleh setiap individu, terutama bagi mereka yang memiliki penghasilan.
Jika jaman dahulu orang diminta menabung untuk menyimpan aset serta guna menuju keseimbangan keuangan, maka seiring perkembangan zaman trennya akan berbeda.
Kemudahan dalam memperoleh sejumlah aset menjadikan pilihan masyarakat untuk berinfestasi di sejumlah portofolio akan lebih besar. Meski begitu, tentu saja portofolio tersebut memiliki resiko tersendiri.
Karena itulah, diversifikasi kepemilikan aset menjadi penting untuk dipelajari. Alhasil, resiko yang dihasilkan oleh masing-masing aset infestasi dapat ditutupi oleh kelebihan dari aset lainnya.
Master perencanaan keuangan, Safir Senduk mengatakan bahwa ada tiga jenis aset yang bisa dijadikan acuan investasi. Aset tersebut antara lain real aset, paper aset, dan digital aset.
Pertama adalah real aset. Real aset merupakan aset kekayaan yang bisa dipegang seperti emas, kendaraan, hingga properti.
Real aset punya kelebihan yakni cenderung lebih stabil dan konsisten terhadap inflasi. Artinya, nilai aset tidak terlalu dipengaruhi oleh laju inflasi suatu mata uang.
Namun real aset memiliki kekurangan yakni likuiditas yang lebih lama dibandingkan dengan jenis aset lainnya. Selain itu, biaya transaksi yang dilakukan untuk menjual aset ini biasanya lebih mahal dibanding dengan aset lainnya.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Kedua adalah paper aset. paper aset merupakan aset kekayaan yang berbentuk kertas. Paper asset yang biasanya dikenal dalam produk obligasi, surat utang negara, saham, reksa dana, dan asuransi.
Paper aset punya kelebihan antara lain nilainya terus tumbuh, likuiditas tinggi, harga terjangkau, serta bisa dicicil.
Namun, kekurangan dari aset ini adalah volatilitas yang tinggi sehingga resiko untuk loss lebih besar ketimbang real aset. Maka dari itu, kemampuan analisis pasar yang baik jadi penting untuk dimiliki jika ingin menginvestasikan kekayaan di paper aset.
Ketiga adalah digital aset. Aset ini merupakan produk baru yang dihasilkan dari perkembangan teknologi. Produk paling populer untuk aset jenis ini adalah mata uang kripto.
Mata uang kripto memiliki kelebihan sekaligus kekurangan sama. Diantaranya adalah volatilitas dan harga yang tinggi. Artinya, harga dari aset in bisa semata-mata naik dan turun dengan cepat.
Untuk itu jika ingin berinvestasi di aset ini, sebaiknya gunakanlah dana yang memang sedang tidak dipakai.
“Gunakan ‘dana menganggur’, misalnya uang jajan atau rekreasi. bukan dana kebutuhan sehari-hari atau dana untuk tujuan keuangan dasar, seperti Dana Darurat atau mungkin Dana Pendidikan,” ujar Safir Senduk Kamis, 3 Juni 2021.
Tak hanya itu, ia juga menyarankan para investor untuk mempersiapkan diri menghadapi resiko yang diberikan oleh aset digital.
“Investor digital harus mempersiapkan diri terhadap berbagai hal yang mungkin terjadi. Karena pada dasarnya setiap aset memiliki potensi keuntungan dan kemungkinan kehilangan, seperti aset kripto,” ujarnya lagi.