Sejahterakan Petani, Badan Pangan Nasional Dorong Penguatan Harga Gula
- Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menegaskan seluruh pabrik gula dapat membeli gula kristal putih produksi petani tebu rakyat sesuai harga ditingkat petani yang berlaku saat ini, yakni Rp11.500 per kilogram, meningkat Rp1000 dari tahun lalu.
Nasional
JAKARTA – Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) berupaya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan, salah satunya komoditas gula.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menegaskan seluruh pabrik gula dapat membeli gula kristal putih produksi petani tebu rakyat sesuai harga di tingkat petani yang berlaku saat ini, yakni Rp11.500 per kilogram, meningkat Rp1000 dari tahun lalu.
“Itu harga minimal, kalau nanti lelangnya Rp12.000, ya harus dibeli Rp12.000. Kenapa demikian, karena produksi itu pasti ikut kalau kesejahteraan petani baik,” ujarnya saat meninjau Pabrik Gula Krebet Baru yang dikelola entitas anak ID Food, PT PG Rajawali 1, Sabtu, 28 Mei 2022.
- Mulai Bangkit, Harga Aset Kripto LUNA dan UST Naik Dua Digit
- Pertalite Bakal Naik Susul Pertamax, Ini Update Harga di SPBU Indonesia
- Mudik Lebaran Membludak, Jasa Marga Catat Kenaikan Pendapatan Tol Tertinggi Selama Pandemi
Ia juga memastikan akan menjadi harga Rp13.500 per kilogram pada tingkat konsumen. Menurutnya, pabrik-pabrik gula yang dikelola BUMN maupun swasta dapat menjaga keseimbangan selain harga ditingkat hulu.
“Hulu hilir harus seimbang. Jadi jangan di hulunya saja dijaga agar inflasinya bagus, tapi hilirnya tidak diperhatikan,” tambahnya.
Arief turut mengimbau para pedagang yang terlibat dalam komoditas terutama gula, tidak hanya mengedepankan harga yang murah. Namun juga mematuhi harga lelang yang telah dikeluarkan oleh pemerintah.
Sementara itu, Direktur Utama Holding Pangan ID Food Frans Marganda Tambunan menyebut saat ini pabrik gula yang dikelola grup mulai musim giling 2022.
“Target produksi gula dari musim giling tahun ini sebesar 283.691 ton,” paparnya.
Lebih lanjut Frans merinci target tersebut dari jumlah tebu tergiling sebanyak 3,6 juta ton tebu dengan produktivitas sebesar 76 ton per hektare dan target rendemen sebesar 7,74%.