Nampak pemilik Ayam Bakar Madu Hijrah Jagakarsa, salah satu UMKM yang mendapatkan manfaat pendanaan dari OVO Finansial memperkenalkan produknya saat bazaar di Universitas Pancasila, Jakarta, Senin 30 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Nasional

Sejak Diluncurkan, Realisasi KUR Capai Rp1.793 Triliun dan Diakses 48 Juta UMKM

  • UMKM di Indonesia masih sangat bergantung pada pembiayaan jangka pendek untuk menjalankan operasional harian mereka.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA -  Kredit Usaha Rakyat (KUR) terus menjadi tulang punggung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. 

Sejak peluncuran perdananya ditahun 2015 hingga tanggal 30 September 2024, penyaluran KUR tercatat mencapai Rp1.793 triliun. Dari jumlah sebesar itu KUR berhasil menggenjot potensi 48 juta UMKM di seluruh Indonesia.

Dukung Modal Kerja UMKM 

Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, dari sekitar 93% dana KUR yang disalurkan digunakan untuk modal kerja oleh UMKM. Capaian ini juga menunjukkan bahwa UMKM di Indonesia masih sangat bergantung pada pembiayaan jangka pendek untuk menjalankan operasional harian mereka. 

Hanya 6% dana KUR digunakan untuk investasi jangka panjang, sementara 1% sisanya dialokasikan untuk keperluan lain. Data ini juga mengungkap berbagai tantangan yang dihadapi usaha kecil. UMKM dinilai belum mampu melakukan investasi besar, dan lebih fokus pada menjaga arus kas harian mereka.

Sebanyak 53% dari total penerima KUR berasal dari sektor-sektor krusial seperti pertanian, peternakan, dan perikanan. Sektor-sektor ini sangat vital bagi perekonomian Indonesia, terutama dalam menciptakan ketahanan pangan dan menyerap tenaga kerja di pedesaan. Pemerintah melihat KUR sebagai instrumen strategis dalam membangun ekonomi berbasis sumber daya domestik yang berkelanjutan.

Meskipun regulasi telah menetapkan bahwa KUR dengan plafon di bawah Rp00 juta tidak memerlukan agunan tambahan, fakta di lapangan menunjukkan bahwa 16% debitur skema mikro dan super mikro dikenakan agunan tambahan. 

Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai aksesibilitas KUR bagi usaha kecil yang seharusnya mendapat kemudahan dalam mendapatkan pembiayaan. Kondisi ini memunculkan diskusi terkait fleksibilitas kebijakan untuk memastikan UMKM benar-benar mendapat akses mudah ke pembiayaan.

“Namun, dari sebanyak 894 debitur KUR skema mikro dan super mikro, terdapat sebanyak 16 persen atau 144 orang dikenakan agunan tambahan untuk pinjaman KUR di bawah Rp100 juta,” Deputi Bidang Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Yulius, dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2024.

Untuk mendukung para pelaku usaha, pemerintah telah mengalokasikan subsidi bunga sebesar Rp163 triliun dari tahun 2015 hingga September 2024. Subsidi ini dinilai sangat membantu mengurangi beban pelaku usaha yang mengakses KUR, sehingga membuat suku bunga tetap terjangkau. Langkah ini merupakan salah satu komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa pembiayaan KUR benar-benar dapat diakses oleh kalangan UMKM yang membutuhkan.

Kualitas Debitur

Dilihat dari sisi kualitas debitur, mayoritas pengguna KUR (71,8%) hanya memiliki Surat Keterangan Usaha (SKU). Sementara, yang sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) baru mencapai 27,3%. 

Debitur dengan izin Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT) hanya tercatat sebesar 0,9%. Dari sajian data ini, kita bisa melihat, meskipun KUR telah menjangkau banyak UMKM, sebagian besar masih beroperasi secara informal, tanpa legalitas yang kuat. Upaya untuk mendorong formalitas usaha melalui program pembiayaan masih menjadi tantangan besar yang perlu diatasi.

Target dan Masa Depan KUR

Pada tahun 2024, target penyaluran KUR mencapai Rp297 triliun. Hingga tanggal 19 September 2024, realisasi penyaluran KUR telah mencapai Rp209,84 triliun, atau 73,85% dari target. 

Pencapaian ini mempertegas posisi KUR yang tetap menjadi program andalan pelaku usaha di seluruh Indonesia. Pemerintah optimis target akhir tahun akan tercapai dengan mendorong lebih banyak UMKM untuk memanfaatkan program ini.

Kredit Usaha Rakyat telah membuktikan dirinya sebagai salah satu program pembiayaan paling efektif dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Dengan fokus pada sektor produksi, dukungan berupa subsidi bunga, serta kemudahan akses bagi para pelaku usaha kecil, KUR diharapkan akan terus menjadi katalisator dalam menggerakkan ekonomi rakyat.